Zaid bin Tsabit suatu malam mengadu kepada Rasulullah SAW. Menurutnya, ia semalaman tidak bisa tidur. Bujang Rasulullah SAW ini hanya tergolek di pembaringan dalam keadaan jaga. Ia gelisah. Pikiran dan batinnya mengembara kian kemari.
Rasulullah SAW mengajarinya doa yang dapat mengatasi kesulitan tidur karena gelisah. Inilah doanya.
اللَّÙ‡ُÙ…َّ غَارَتِ النُّجُومُ ÙˆَÙ‡َدَØ£َتِ الْعُÙŠُونُ ÙˆَØ£َÙ†ْتَ ØَÙŠٌّ Ù‚َÙŠُّومٌ Ù„َا تَØ£ْØ®ُØ°ُÙ‡ُ سِÙ†َØ©ٌ ÙˆَÙ„َا Ù†َÙˆْÙ…ٌ ÙŠَا ØَÙŠُّ ÙŠَا Ù‚َÙŠُّومُ Ø£َÙ‡ْدِئْ Ù„َÙŠْÙ„ِÙŠْ ÙˆَØ£َÙ†ِÙ…ْ عَÙŠْÙ†ِÙŠ
Allâhumma ghâratin nujûm wa hada’atil ‘uyûn, wa anta hayyun qayyûmun, lâ ta’khudzuhû sinatun wa lâ naum. Yâ hayyu, ya qayyûm, ahdi’ laylî wa anim ‘aynî.
Artinya, “Tuhanku, bintang-bintang telah ‘tenggelam’, dan banyak bola mata menjadi tenang sementara Kau adalah zat maha hidup dan zat maha tegak. Kantuk dan tidur tidak mempengaruhi-Mu. Wahai Zat Maha Hidup dan Zat Maha Tegak, tenangkan malam hamba dan istirahatkan sepasang bola mata hamba.”
Zaid pun mengikuti anjuran Rasulullah. “Alhamdulillah, Allah hilangkan kegelisahan yang kuhadapi jelang istirahat di tempat tidur,” kata Zaid.
Doa ini dicantumkan Imam An-Nawawi dalam karyanya Al-Adzkar.