SEBERAPA SERINGKAH HABIB UMAR BIN HAFIDZ DATANG KE INDONESIA?
Satu tahun sekali! yakni setiap bulan MUHARROM, karena pada bulan itu di Cidodol (Jakarta Selatan), diselenggarakan Haul Imam Fachrul Wujud (SYEIKH ABU BAKAR BIN SALIM).
Syeikh Abu Bakar bin Salim adalah leluhur Habib Umar bin Hafidz. Jadi sangatlah wajar apabila beliau antusias hadir pada acara haul leluhurnya. Apalagi acara ini cuma setahun sekali!
LALU, KENAPA HABIB UMAR DATANG KE INDONESIA SEDANGKAN DI YAMAN SAJA SEDANG BERGOLAK. BUKANKAH DISANA LEBIH MEMBUTUHKAN SOSOK BELIAU?
Dahulu sebelum Habib Umar 'tenar', beliau terlihat cukup intens menyambangi Indonesia, mari kita lihat dulu apa latar belakangnya!
Beliau datang kesini (awalnya pada tahun 1994) karena diutus oleh guru beliau yaitu Al-Habib Abdul Qodir bin Ahmad Assegaf Jeddah, hal itu disebabkan oleh KELUHAN Habib Anis bin Alwi al-Habsyi seorang ulama dan tokoh asal Kota Solo / Surakarta atas keadaan para ALAWIYYIN di Indonesia yang mulai jauh dan lupa akan nilai-nilai ajaran para leluhurnya.
Sehingga Habib Umar pun ditugaskan untuk mengingatkan serta menggugah ghiroh (semangat atau rasa kepedulian) para Alawiyyin Indonesia.
Jadi jelas dari sini, bahwa tugas beliau adalah atas PERINTAH dari gurunya serta terbatas pada para Alawiyyin / Habaib saja. Namun pada perkembangannya ternyata dakwah beliau malah meningkat begitu pesat, serta diikuti dan digandrungi juga oleh para Muhibbin (non Alawiyyin) kaum muslimin bahkan non muslim di tanah air, yang cerdas tentu tak berani menyalahkan Habib Umarnya!
Hingga tahun-tahun itu mulai banyak dan terus bertambah santri-santri indonesia belajar ke Yaman.
Lagipula segawat apapun situasi di Yaman, apa salah beliau mengunjungi Indonesia?
Mari kita lihat tanggal 16 Oktober yang lalu, saat beliau menghadiri Majelis Al Muwasholah Baina Ulama Al Muslimin, dimana dalam acara tersebut dihadiri ulama-ulama yang ditokohkan oleh para ummat.
Bagi kita yang bukan siapa-siapa, tentu hanya bisa menyaksikan melalui live streaming, karena acara tersebut terbatas hanya untuk para Ulama.
Tapi coba perhatikan baik-baik ESENSI-nya! Apa yang Habib Umar sampaikan di hadapan para Ulama, salah satunya adalah tentang KERUGIAN melakukan Revolusi!
Bukankah baru-baru ini kita dengar di Indonesia ada isu gerakan revolusi?
Dan Habib Umar mengingatkan tentang hal itu! Bahwa revolusi yang dahulu juga pernah digalang oleh Ulama Yaman, justru akhirnya berbuah pahit dan membelenggu mereka serta 'membatasi' aktifitas dakwah para Ulama itu sendiri.
Itulah yang Habib Umar ingatkan kepada kita, bahwa apa yang pernah terjadi di Yaman (dan timur tengah) jangan sampai terjadi juga di Indonesia! Experience is the best teacher!
Pada akhirnya, meskipun kita hanya sebagai ummat (pengikut para Ulama), yang mungkin saja tidak diberikan "ijazah khusus" ataupun sanad Dakwah oleh Habib Umar, tapi ada baiknya kita ikut bertanggung jawab mengemban mandat dan amanat dari beliau, bahwa "Islam kita menyatukan, bukan memecah belah"
Oleh sebab itu, jangan mudah terprovokasi, sudah saatnya kita menjadi solusi, semoga Allah memberkahi!
Allohumma Shalli 'ala Sayyidina Muhammad wa 'ala Aalihi wa Shohbihi Ajma'iin. Aamiin