Bila engkau sakiti istrimu dengan kata-kata yang kasar, tergores luka di hatinya, dan bila hal ini terdengar oleh orang tuanya dan orang tuamu, sungguh luka itu semakin mendalam menggores di hati mereka juga, Sebab itu, buka pintu hati, lembutkan kamar qalbu dengan memperbanyak dzikir, sehingga seluruh ungkapan hatimu akan dibimbing dengan “cinta“.
Simak pula wasiat Rasulullah yang bersabda:
“ .... yang paling baik diantara kamu adalah yang baik dan paling lembut terhadap keluarganya.”
Lebih lanjut beliau bersabda pula,
"Seseorang tidak akan menghormati kaum perempuan, kecuali jika orang tersebut berjiwa besar dan mulia. Dan seseorang tidak akan merendahkan kaum perempuan, kecuali jika orang itu berjiwa rendah dan hina."
Ada sebuah kisah yang menggetarkan hati, tatkala Aisyah radhiyallahu anhu bangun menjelang subuh ternyata Rasulullah tidak berada di pembaringan. Dengan cemas ia keluar untuk mencari Rasulullah. Ketika ia membuka pintu, betapa terkejutnya melihat Rasulullah tertidur di depan pintu beralaskan tanah. Siti Aisyah menjerit, "Ya Rasulullah kenapa engkau tidur di depan pintu?", Kemudian Rasulullah menjawab, "Tadi malam aku pulang agak larut, Aku takut bila aku mengetuk pintu akan mengganggu tidurmu, maka aku tidur di depan pintu.”
Subhanallah, betapa Rasulullah kekasih Allah sangat santun kepada istrinya. Bahkan tidak mau mengetuk pintu hanya karena ingin agar tidur istrinya tidak terganggu. Maka, bila engkau termasuk penempuh jalan keridhaan Ilahi, bersikaplah hormat dan santun pada istrimu. Jangankan melukai hatinya, mengganggu kenikmatan lelapnya istri yang sedang hanyut di alam mimpi pun sungguh ia hargai. Inilah nasehat paling monumental yang dicontohkan Rasulullah untuk para suami.
Semoga Allah selalu membimbing kita, dan memberikan hidayah dan taufiq-Nya