Bantul (Kemenag) –- Siswa Madrasah kembali torehkan prestasi di ajang internasional. Adalah Bagus Ferdian Nur Adianto, siswa kelas X MIPA 1 MAN 3 Bantul ini berhasil meraih medali perak pada Thailand International Mathematical Olympiad (TIMO). Ajang yang berlangsung pada 20 - 23 Februari 2018 di Bangkok, Thailand ini diikuti 10 negara, yaitu: Indonesia, Bulgaria, Philipina, Hongkong, Thailand, Malaysia, Taiwan, Singapura, China dan Iran. Total ada 200 peserta TIMO dan 25 di antaranya merupakan siswa madrasah mulai tingkat MI, MTs dan MA se Indonesia.
Keberhasilan Bagus tak lepas dari usaha dan semangatnya dalam berlatih dan juga fasilitas madrasah dalam pembimbingan. Bagus yang termasuk dalam tim Olimpiade yang ada di madrasah tersebut bersama anggota lainnya mendapatkan bimbingan dari guru guru mata pelajaran sesuai bidang lomba dan juga bekerjasama dengan pihak luar yang kompeten melatih tim olimpiade MAN 3 Bantul.
Menurut guru pembimbing matematika di MAN 3 Bantul, Sapti Wahyuni, keberhasilan Bagus juga merupakan hasil gigihnya dalam berlatih dan belajar. “Selama mengikuti karantina untuk persiapan TIMO, Bagus sangat aktif dan semangat, berbagai jenis soal dikerjakan dengan baik. Percaya diri dan tidak tergesa gesa itulah ciri Bagus dalam menyelesaikan soal,” ungkap Sapti melalui pesan singkta, Sabtu (24/02).
Berbagai prestasi dalam Olimpiade Matematika telah diraih Bagus mulai dari tingkat daerah, regional, nasional dan sekarang tingkat internasional. Menurut Bagus, prestasi yang paling berkesan adalah saat meraih perak pada TIMO 2018. “Semua prestasi yang saya dapatkan selama belajar di MAN 3 Bantul memiliki kesan tersendiri dan meraih perak di kancah internasional adalah yang paling mengesankan,” kata Bagus.
Kepala MAN 3 Bantul Ali Asmu’i menyampaikan apresiasi kepada Bagus atas prestasi yang diperolehnya. Keberhasilan Bagus juga menjadi bukti nyata bahwa madrasah mampu berkompetisi dengan SMA dan sekolah umum lainnya, tidak hanya di Indonesia tetapi juga dunia. “Hal ini menunjukkan, slogan Madrasah Hebat Bermanfaat, bisa diupayakan dan direalisasikan,” tegas Ali.
Wakabid Kurikulum Syaefulani menambahkan, madrasah senantiasa memberi kesempatan siswa untuk mengembangkan kemampuan yang dimiliki, baik bidang akademik maupun non akademik untuk berkompetisi di tingkat daerah, nasional bahkan internasional. “Prestasi matematika di kancah internasional kali ini merupakan prestasi ketiga dan medali perak ke empat setelah Kholida Nailil Muna dan Fahimudin Tamash kelas XI IPA 1 meraih medali perak di WMI Vietnam 2017 dan juga Kholida Nailil Muna meraih perak di SIMOC Singapura 2016 lalu,“ tandasnya.