Jumahat, 11 April 2025

Breaking News
>> Kapan PPG Mapel Umum Dimulai? Ini Penjelasan Kemenag  >> Pemberitahuan Pelaksanaan UKKJ bagi JF Guru, Pamong Belajar, Pengawas Sekolah, dan Penilik Tahun 2025  >> Modul Profesional Fiqih PPG Transformasi Tahun 2025/2026  >> Download Contoh SK Panitia Asesmen Madrasah  >> Download Contoh Program Kerja Asesmen Madrasah   >> Semua Biaya PPG PAI Kemenag Ditanggung Pemerintah, Jangan Tertipu!    

25 Desember 2018

63 ASN NTB Terjangkit HIV/AIDS


Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) NTB mencatat sebanyak 63 Aparatur Sipil Negara (ASN) terjangkit HIV/AIDS. Puluhan abdi negara yang terjangkit HIV/AIDS tersebut tersebar di provinsi dan kabupaten/kota.
Sekretaris KPA NTB, Soeharmanto, SH mengatakan seseorang menderita HIV/AIDS karena hubungan seksual. Penggunaan jarum suntik yang menjadi penyebab HIV/AIDS di NTB sudah tak ditemukan lagi.
“Untuk PNS 63 kasus se – NTB. Lokasinya masih kita cari masing-masing kabupaten/kota. Ada yang HIV dan ada yang sudah AIDS. Kebanyakan yang HIV,” kata Soeharmanto dikonfirmasi Suara NTB di Mataram, Minggu, 23 Desember 2018.


Ia tak merincikan secara terperinci 63 ASN yang terjangkit HIV/AIDS tersebut di masing-masing kabupaten/kota. Namun, Soeharmanto mengatakan dari jumlah itu, sebanyak 40 orang kena HIV dan 23 orang kena AIDS.

“Yang kena AIDS kebanyakan sudah stadium tiga, masih bisa diobati. Ini terbanyak karena  hubungan seksual. Kalau jarum suntik sudah tak ada,” ungkapnya.
Soeharmanto mengatakan pihaknya bersama Pemda kabupaten/kota terus mengungkap sebanyak-banyaknya kasus HIV/AIDS di NTB. Targetnya, tahun 2030, kasus HIV/AIDS bisa diungkap sebanyak 3.090 kasus.
Saat ini, kasus HIV/AIDS yang terungkap baru 1.680 kasus sampai Juli lali. Kasus HIV/AIDS yang belum terungkap sebanyak 52 persen.
“Kesadaran sudah mulai. Tapi dia itu enggan ke tempat pelayanan sendiri. Dia masih harus diberikan motivasi, ada yang mendorong, mengajak, mengantar. Sementara tenaga lapangan terbatas,” terangnya.
Untuk itu, kata Soeharmanto, pihaknya sedang menggencarkan sosialisasi kepada remaja usia 15 – 24 tahun. Pihaknya melakukan sosialisasi ke kampus-kampus. Serta mendorong perguruan tinggi melakukan tes HIV kepada mahasiswa.
“Kemudian juga seluruh profesi kita akan berikan pemahaman juga. Ini masalah prilaku. Bagi mereka yang sudah melakukan perbuatan yang berisiko kita dorong secepat mungkin tes HIV,” katanya.
Ia mengatakan era globalisasi saat ini, banyak remaja yang berhubungan pacaran kebablasan. Sehingga banyak muncul hubungan seks sebelum nikah. Mereka inilah yang sangat berisiko kena HIV/AIDS.
“Ini yang kita dorong memeriksakan diri. Kalau statusnya positif segera minum obat, aman. Dia akan tetap sehat. Jangan nunggu sakit dulu. Kita mendorong mereka, supaya menyadari, melakukan tes HIV,” sarannya.
0 Comments

Tidak ada komentar:

Translate

Artikel Terbaru

Kapan PPG Mapel Umum Dimulai? Ini Penjelasan Kemenag

  Direktur GTK Madrasah Thobib Al Asyhar السلام عليكم و رحمة الله و بركاته بسم الله و الحمد لله اللهم صل على سيدنا محمد و على أله  و صحبه أج...

Powered by BeGeEm - Designed Template By HANAPI