بسم الله الرحمن الرحيم كتاب التوحيد باب المشيئة والإرادة حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سِنَانٍ ، حَدَّثَنَافُلَيْحٌ ، حَدَّثَنَا هِلَالُ بْنُ عَلِيٍّ ، عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : مَثَلُ الْمُؤْمِنِ كَمَثَلِ خَامَةِ الزَّرْعِ، يَفِيءُ وَرَقُهُ، مِنْ حَيْثُ أَتَتْهَا الرِّيحُ تُكَفِّئُهَا، فَإِذَا سَكَنَتِ اعْتَدَلَتْ، وَكَذَلِكَ الْمُؤْمِنُ يُكَفَّأُ بِالْبَلَاءِ، وَمَثَلُ الْكَافِرِ كَمَثَلِ الْأَرْزَةِ صَمَّاءَمُعْتَدِلَةً، حَتَّى يَقْصِمَهَا اللَّهُ إِذَا شَاءَ. (رواه البخاري)
Artinya: Dari Abu Hurairah RA (w. 56 H), Rasulullah saw bersabda: “Perumpamaan orang mukmin adalah bagai dahan tumbuhan yang daunnya miring sesuai tempat datangnya angin, namun jika telah tenang, dahan itu bisa lurus kembali. Demikian pula seorang mukmin, terkadang dalam keadaan miring karena ujian. Sebaliknya, perumpamaan orang kafir bagaikan pohon padi yang lurus dan keras, sehingga Allah (dengan mudah) mematahkannya kapan saja sekehendaknya.” HR. Bukhari (w. 256 H)
Istifadah:
Hadits di atas memberikan perumpamaan antara keimanan dengan pohon, dimana tidaklah merupakan pohon yang baik dan kuat kecuali memiliki tiga (3) hal, yaitu memiliki akar yang kuat, batang yang kokoh, dan cabang yang tinggi. Demikian juga dengan iman, tidaklah sempurna keimanan seseorang kecuali dengan tiga (3) hal, yaitu pembenaran hati, ucapan lisan, dan amalan anggota tubuh. Para ulama hadits menafsirkan “pohon” dalam hadits ini adalah pohon kurma, dimana pohon kurma tidak akan bertahan hidup kecuali dengan disiram dan dipelihara jika tidak disiram maka akan mati. Demikian juga orang mukmin tidak akan hidup hakiki dan istiqomah kecuali dengan siraman wahyu.
Perumpamaan orang mukmin dalam hadits ini bermaksud bahwa keadaan orang mukmin yang senantiasa melalui ujian dan cobaan, dan mukmin yang tahan diuji tidak akan patah, tetapi akan berdiri tegak kembali setelah diuji. Lalu perbandingannya dengan perumpamaan orang kafir adalah seolah-olah mereka tidak akan diuji, sehingga ia terus melakukan kemungkaran tanpa rasa bersalah hingga Allah mendatangkan hukuman kepada mereka di dunia ataupun di akhirat.
Allah memberikan ujian kepada orang mukmin guna membuktikan kekuatan keyakinan dan kesabaran seseorang kepada Allah. Dan melalui ujian sakit, kematian, kelaparan, dan sebagainya, Allah akan membersihkan dosanya serta mengangkat derajatnya ke tempat yang lebih tinggi.
Jadilah seperti pohon muda yang tidak patah atau tumbang apabila ditiup angin, namun bertambah kuat dan cekal.