Semarang (Kemenag) --- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin minta tunjangan yang diberikan kepada guru-guru dan penyuluh agama dapat disalurkan tepat waktu. Hal ini disampaikan Menag saat membuka Rapat Kerja Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, di Semarang, Jawa Tengah.
"Saya tidak ingin lagi mendengar tunjangan guru terlambat karena administrasi semata,” tegas Menag, Rabu (13/02).
Tak hanya guru dan penyuluh, Menag juga meminta Kanwil Kemenag untuk memperhatikan pemberian bantuan dan sumbangan kepada lembaga keagamaan, lembaga pendidikan agama, ormas keagamaan, hingga tokoh agama.
"Ini adalah garda terdepan Kementerian Agama. Saya minta yang terkait mereka betul-betul menjadi program utama," pesan Menag.
Hambatan administrasi menurut Menag sering menjadi alasan keterlambatan penyaluran tunjangan hingga bantuan atau sumbangan bagi ormas atau lembaga keagamaan. Hal ini biasanya disebabkan karena kurangnya validitas data yang dimiliki oleh Kanwil.
Maka Menag pun meminta jajarannya untuk serius melakukan perbaikan sistem pendataan. “Perbaiki betul data kita, itu sangat banyak, seperti data rumah ibadah, penyuluh, pembimas, guru, lembaga pendidikan. Data ini diperbaiki, karena dari sinilah kita bisa meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat,” tandas Menag.
Selanjutnya, Menag Lukman mengulas bahwa guru-guru, penyuluh agama, penghulu, tokoh agama, ormas keagamaan, mereka-mereka ini adalah garda terdepan Kementerian Agama. “Saya minta yang terkait mereka betul menjadi program utama. Saya tidak ingin lagi mendengar tunjangan guru terlambat, sumbangan, dan bantuan terlambat karena administrasi semata,” tegas Menag.
Dipaparkan Menag Lukman bahwa data itu tidak boleh mati, karena yang didata itu sangat dinamis, maka data harus diupdate. Terkait hal ini, diakui Menag Lukman bahwa sejumlah aplikasi yang sudah dikembangkan oleh Kanwil Kemenag Jateng agar terus diperbaiki, lalu tahapan selanjutnya adalah integrasi data.
“Di Kemenag pusat kita sedang membangun sistem ini. Jadi Kanwil Kemenag Jateng menyiapkan data sebaik-baiknya, dan nantinya menjadi percontohan bagi Kanwil Kemenag lainnya,” tambah Menag.
Integrasi data merupakan salah satu dari tiga mantra yang disampaikan Menag dalam Rapat Kerja Nasional Kemenag, Januari lalu. Sementara dua hal lain yang perlu menjadi perhatiam seluruh jajaran ASN Kemenag adalah isu tentang moderasi beragama dan kebersamaan umat.
Pada kesempatan tersebut, Menag Lukman pun mengingatkan jajarannya untuk melakukan percepatan program-program. Dijelaskan Menag Lukman bahwa pemerintahan Jokowi-JK akan berakhir tahun 2019, oleh sebab itu, jadikan tahun kelima pemerintah Kabinet kerja ini menjadi tahun kualitas yang terbaik dari tahun-tahun sebelumnya.
“Saya ingin tahun ini pun kondisinya lebih baik, pada bulan Oktober 2019, saya harap sudah mencapai 90-95 persen bisa kita tuntaskan program semuanya,” harap Menag.
Terkait harapan terakhir ini, Menag Lukman juga sudah memerintahkan kepada pejabat dan ASN Kemenag di Pusat, agar pada bulan Februari ini sudah tuntas semua juknis, juklak dan lain-lain terkait bantuan, tunjangan guru, penyuluh dan liannya,” kata Menag.
Penulis : M Arif Efendi
Editor : Indah Limy
Editor : Indah Limy