Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyatakan Kementerian Agama akan all out untukmerealisasikan penambahan 10 ribu kuota haji yang diberikan kerajaan Arab Saudi pada musim haji tahun ini.
"Kami di Kemenag akan all out untuk merealisasikan penambahan kuota 10 ribu meskipun implikasinya tidak sederhana. Penambahan kuota 10 ribu ini terjadi tatkala pemerintah sudah melakukan persiapan akhir pelaksanaan musim haji tahun ini," kata Menag Lukman dalam sebuah program khusus di salah satu media televisi pada Senin malam (15/04).
Ia menyampaikan, bagi jajaran Kementerian Agama, penambahan kuota ini merupakan sebuah kehormatan. Karena, sejak awal jajaran Kemenag khususnya petugas haji Indonesia telah menyiapkan diri untuk melayani para tamu Allah Dhuyufurrahman.
"Saya mengajak seluruh jajaran Kemenag dan petugas haji sejak awal pasang niat untuk melayani. Jadi sebenarnya dengan adanya penambahan, sebenarnya ini adalah medan amal bagi kita untuk melayani dengan baik,” sambung Menag.
Penambahan kuota secara mendadak disampaikan Raja Kerajaan Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz al-Saud kepada Presiden Joko Widodo dalam pertemuan di Riyad pada Minggu, (14/04).
Menag mengaku pihaknya sudah berkoordinasi dengan sejumlah kalangan termasuk muasasah yang akan membantu kepada jemaah haji Indonesia di Arab Saudi nantinya. Koordinasi ini dilakukan mengingat muasasah merupakan pihak yang akan berhubungan dengan pelayanan jemaah di tataran implementatif.
"Alhamdulillah mereka sudah tahu ada penambahan kuota. Bahkan penambahan kuota ini telah masuk ke dalam sistem e-Hajj. Karena seluruh sistem pelayanan jemaah haji harus berada pada satu sistem berhasis elektronik yang dikenal dengan e-Hajj," lanjut Menag.
Menag Lukman mengaku sangat bersyukur dan berbahagia mendengar kabar yang sangat baik bahwa Raja Salman menyetujui permintaan umat Islam Indonesia yang sebenarnya memang sudah cukup lama.
"Beberapa waktu lalu permintaan serupa juga dikabulkan oleh Raja Salman. Ini adalah untuk kali kedua Raja Salman menyetujui permintaan kita untuk penambahan kuota. Meskipun dari sisi waktu ini mendesak. Mungkin kalau satu bulan sebelumnya tentu persiapannya lebih panjang, sebab impilkasinya tidak sederhana," jelas Menag.
Terlepas dari itu semua Menag mengajak umat Islam di Indonesia untuk lebih mengedepankan rasa syukur bahwa ini adalah sesuatu yang sangat bermakna dan ini menunjukan betapa pemerintah Arab Saudi itu memberikan posisi yang sangat istimewa bagi Indonesia.
"Meskipun persiapan haji yang dilakukan pemerintah saat ini sudah di ujung dari persiapan akhir. Namun demikian, karena implikasinya tidak sederhana maka kami pemerintah tidak bisa melangkah sendiri dan kami harus mendapat persetujuan dari Komisi VIII DPR RI dan BPKH," tutur Menag.
"Saya sangat optimis dengan komitmen yang ditunjukan oleh DPR apalagi ini adalah aspirasi umat. Kami sudah bermohon agar Komisi VIII DPR segera mengadakan rapat kerja untuk membahas dan menyetujui terkait penambahan kuota haji dan anggaran,” papar Menag.