Sebanyak 938 guru dan 4.508 siswa Madrasah Aliyah, serta 596 orang tua siswa mengikuti pelatihan dan pembekalan dalam program Think Before You Share. Program ini diselenggarakan Facebook Indonesia dan Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) bersama Ditjen Pendis Kemenag dan Kemendikbud.
Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Suyitno mengatakan, media sosial (medsos) bagaikan dua sisi mata pisau. Di satu sisi, medsos bisa menjadi sumber belajar, mempercepat akses informasi yang tanpa jarak. Tetapi, medsos bisa juga menjerumuskan seseorang dalam kesesatan informasi. Oleh sebab itu, program TBYS sangat penting dan sejalan dengan ajaran Islam, yakni untuk melakukan tabayun.
“Semakin hari, media sosial semakin berkembang. Oleh sebab itu, penggunaan media sosial harus disikapi secara kritis. Kita tidak bisa langsung menelan mentah-mentah informasi yang berkembang dimedia sosial, kita harus tabayun terhadap informasi yang beredar di media sosial,” tegas Guru Besar UIN raden Fatah Palembang di Jakarta, Kamis (27/06).
Kepala Kebijakan Publik, Facebook Indonesia, Ruben Hattari, mengatakan bahwa Campaign Day Out TBYS 2019 merupakan rangkaian acara penutup dari kegiatan TBYS yang telah berlangsung selama kurang lebih delapan bulan di sekolah dan madrasah.
“Program TBYS bertujuan untuk melengkapi ilmu dan keterampilan dari para peserta dalam menghadapi dinamika kehidupan di dunia digital dan media sosial,” ujar Ruben.
Dikatakan Ruben, program TBYS yang berlangsung selama Oktober 2018 hingga Juni 2019, telah melibatkan 150 sekolah dan madrasah, 21.000 peserta baik siswa, guru dan orang tua dari 7 provinsi (DKI Jakarta, Banten, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Timur).