Akalnya Setipis Rambutnya
Jangankan lelaki biasa, Nabi pun terasa sunyi tanpa wanita
Tanpa mereka, hati, fikiran dan perasan lelaki akan rusak
Masih mencari walaupun ada segalanya, apa yang tidak ada di Syurga
Namun Adam tetap rindukan Hawa
Pada wanita lelaki memangil ibu, isteri ataupun puteri
Dijadikan wanita dari tulang rusuk yang bengkok
Untuk diluruskan oleh lelaki
Tapi kalau lelaki sendiri tidak lurus
Mana mungkin kayu yang bengkok menghasilkan batang yang lurus
Luruskan wanita dengan jalan yang ditunjukkan oleh ALLAH TA'ALA.
Didiklah mereka dengan panduan dariNYA
Jangan coba jinakkan mereka dengan HARTA
Karena nantinya mereka akan semakin LIAR
Jangan menghiburkan mereka dengan KECANTIKAN
Karena nantinya mereka akan semakin DERITA
Yang SEMENTARA itu tidak akan menyelesaikan masalah
Kenalkan mereka dengan zat yang KEKAL
Di situlah PUNCAK bagi kekuatan dunia
Akalnya sitipis rambutnya.
Tebalkan ia dengan ilmu
Hatinya serapuh kaca.
Kuatkan ia dengan iman
Perasaannya selembut sutera.
Hiasi ia dengan akhlak
Suburkan ia..
Karena dari situlah nantinya mereka akan lihat nilai dan keadilan ALLAH TA'ALA.
Bisikan ke telinga mereka
Bahwa kelembutan bukan suatu kelemahan
Ia bukan diskriminasi Tuhan sebaliknya dari situlah kasih sayang Tuhan.
Tanpa ilmu, iman dan akhlak
Mereka tidak akan lurus, bahkan akan semakin membengkok
Itulah akibatnya andai wanita tidak kenal Tuhannya
Bila wanita durhaka, dunia lelaki akan huru-hara
Lelaki pula janganlah mengharapkan ketaatan
Tapi binalah kepimpinan
Pastinya sebelum memimpin wanita menuju Ilahi
Pimpinlah diri sendiri kepadaNYA
Jinakkan diri kepada ILAHI, niscaya akan jinaklah segala-galanya
Dibawah pimpinanmu
Jangan mengharapkan isteri semulia FATIMAH AZ-ZAHRA Radhiallahu 'anha.
Andai peribadimu tidak sehebat SAIDINA ALI Radhiallahu 'anhu.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga sering mengingatkan dengan sabda-sabdanya agar umat Islam menghargai dan memuliakan kaum wanita.
Di antara sabdanya:
اِسْتَÙˆْصُوا بِالنِّسَاءِ Ø®َÙŠْرًا
“Aku wasiatkan kepada kalian untuk berbuat baik kepada para wanita.”
(HR Muslim: 3729)
Ø®َÙŠْرُÙƒُÙ…ْ Ø®َÙŠْرُÙƒُÙ…ْ لأَÙ‡ْÙ„ِÙ‡ِ ÙˆَØ£َÙ†َا Ø®َÙŠْرُÙƒُÙ…ْ لأَÙ‡ْÙ„ِÙ‰
“Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap istrinya,
dan aku adalah yang paling baik terhadap istriku.”
(HR Tirmidzi)
dan aku adalah yang paling baik terhadap istriku.”
(HR Tirmidzi)