Kementerian Agama menggelar Kompetisi Sains Madrasah (KSM) Nasional 2019, di Kota Manado, Sulawesi Utara. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan ikhtiar Kemenag untuk melahirkan penerus Habibie.
Hal ini diungkapkan Menag saat membuka kegiatan yang berlangsung sejak 16 – 21 September 2019 ini. “Baru saja kita kehilangan sosok Baharudin Jusuf Habibie, sosok istimewa yang dimiliki negeri ini. Saya amat optimis, dalam even KSM Nasional ini, kita pun akan menemukan ilmuwan-ilmuwan pengganti Habibie,” ungkap Menag, Selasa (17/09).
Menag menambahkan, selama ini Presiden RI ke-3 B.J. Habibie dikenal sebagai ilmuwan yang mampu mewujudkan hasil ilmu pengetahuan dengan landasan nilai-nilai agama, dalam hal ini Islam. Hasilnya menurut Menag, apa yang menjadi penemuan Habibie mulai dari Teori Crack hingga pembuatan pesawat terbang, bermanfaat bagi kemaslahatan manusia.
“Orang yang berilmu pengetahuan sekaligus memiliki pemahaman agama yang baik, tentunya akan menghasilkan kemanfaatan yang paripurna bagi manusia lainnya. Kita berharap dapat menemukan Habibie-habibie lain melalui KSM ini,” harapnya.
Menurut Menag, dalam KSM Nasional, para peserta akan diberikan soal-soal yang terintegrasi dengan nilai-nilai Islam. “Di sini mereka akan berkompetisi untuk memecahkan soal-soal yang bukan hanya membutuhkan kecerdasan nalar saja, tapi juga pemahaman tentang nilai-nilai Islam secara baik,” kata Menag.
“Islam itu sangat saintifik, sangat ilmiah. Hari ini, 550 peserta KSM akan membuktikan Islam sangat kaya dengan sains, sebagaimana sains adalah pengejawantahan manifestasi nilai Islam,” lanjutnya.
KSM Nasional 2019 ini diikuti oleh 550 peserta yang terdiri dari 100 siswa MI/SD, 150 siswa MTs/SMP, dan 300 siswa MA/SMU. “Berbeda dengan tujuh KSM Nasional sebelumnya yang hanya diikuti oleh siswa madrasah, kali ini kompetisi juga diikuti oleh siswa dari sekolah umum. Sekitar 10 persen atau 60 orang peserta berasal dari sekolah umum,”papar Menag.
Selain kompetisi sains, di tempat yang sama juga digelar Madrasah Young Researcher Camp, yang mempresentasikan dan menggelar pameran hasil riset dalam bidang sains, sosial dan ilmu Keagamaan anak madrasah se Indonesia. Sebanyak 1.018 proposal telah diterima, 54 judul penelitian terpilih akan mengikuti expo madrasah riset.