Sosok Habib Anis bin Habib Alawy Al Habsy Solo dan Guru Sekumpul (KH Muhammad Zaini Abdul Ghani) adalah dua ulama’ waliyullah yang luar biasa. Keduanya mengajarkan kebijaksanaan hidup. Dari keduanya, jutaan manusia mengambil hikmah dan lelaku hidup yang sangat berguna dalam hidup sehari-hari.
Kisah pertemuan dua ulama’ besar ini berlangsung tak bisa dihitung secara fisik. Tapi sekitar tahun 1970-an, Guru Sekumpul pernah sowan di Majelis Ilmu Gurawan, Pasar Kliwon, Solo, asuhan Habib Anis Solo. Sowannya dalam rangka mau minta ijazah kitab maulid. Kisah ini diceritakan Ustadz Abdillah, salah satu santri Habib Anis.
Saat itu, Habib Anis masih berdagang di Pasar Klewer. Seperti biasa, sekitar pukul 11.30 WIB, Habib Anis dengan pakaian pedagang dan mengendarai vespa pulang untuk mengajar majelis ilmu. Kepulangan Habib Anis diketahui oleh Guru Sekumpul, tapi beliau tidak mengetahui kalau yang mengendarai vespa itu adalah Habib Anis, sosok guru yang sedang dicarinya.
Begitu sampai Masjid Riyadh, Habib Anis berganti pakaian dan muncul ke majelis dengan pakaian siap mengajar ilmu. Saat itulah, Guru Sekumpul belum sempat mengatakan apa saja, Habib Anis langsung berkata:
“Anda mau minta 10 kitab maulid dan diijazahi.”
Mendengar perkataan tersebut, Guru Sekumpul bergetar hatinya. Bertemu dengan sosok kekasih Allah yang sangat dirindukannya.
Majlis Gurawan asuhan Habib Anis ini dikunjungi ratusan para kekasih Allah. Ribuan jama’ah selalu hadir tanpa henti.
Kisah berikutnya terjadi saat Habib Anis dan rombongan menuju Martapura untuk menghadiri acara Maulid Simthudduror. Ketika pesawat melintas di atas pulau Banjar, Martapura, Habib Anis melihat puluhan ribu santri menghadiri acara maulid. Suara lantunan terbang para santri Guru Sekumpul terdengar keras dari pesawat yang membawa rombongan.
“Coba berhenti (Saat itu seolah-olah pesawat yang tumpangi juga berhenti). Lihat di bawah ada ribuan orang menabuh terbang.” kata Habib Anis.
Sampai di bandara, banyak sekali rombongan penjemput. Oleh Habib Anis, rombongan dibagi menjadi beberapa bagian, sehingga tiap mobil bisa bermanfaat semua. Ini dilakukan Habib Anis untuk menyenangkan tuan rumah dan rombongan penjemput.
Ketika dua waliyullah ini membaca Maulid bersama-sama, para jama’ah bergetar hatinya. Semua merasakan hadirnya Rasulullah SAW.