Sidoarjo (Kemenag) --- Sebanyak 600 guru mata pelajaran kimia pada Madrasah Aliyah Provinsi Jawa Timur mengikuti Asesmen Kompetensi Guru (AKG),Kamis (10/10). AKG yang dilaksanakan secara online ini digelar serentak mulai pukul 09.00 sampai 10.30 WIB.
"AKG ini dilakukan secara online di tempat kerja masing-masing guru sehingga tidak menggangu proses belajar mengajar di kelas," ujar Kepala Bidang Madrasah Kanwil Kemenag Jawa Timur Akhmad Sruji Bahtiar.
Menurutnya, pelaksanaan asesmen ini merupakan langkah awal untuk menentukan baseline kompetensi pedagogik dan profesional guru. Hasil pemetaan tersebut selanjutnya menjadi acuan pelaksanaan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) guru Kimia dalam wadah MGMP guru Kimia di tingkat Kabupaten/Kota.
"Kegiatan PKB guru kimia ini sebagai tindaklanjut dari Pelatihan Calon Instruktur PKB Guru Kimia Provinsi Jawa Timur di Malang beberapa waktu yang lalu," kata Akhmad.
Akhmad menuturkan, dengan melakukan AKG secara online, maka pihaknya dapat mengolah dan mengetahui profil kompetensi guru secara lebih cepat. "Kami juga terjunkan pengawas madrasah di kabupaten/kota untuk mendampingi pengurus MGMP mulai tahap perencanaan, pelaksanaan, sampai dengan pelaporan dan evaluasi dari kegiatan PKB guru Kimia ini”, ungkap Akhmad.
Akhmad menambahkan berjalannya AKG secara online tidak lepas dari bantuan tim Tass yang merupakan Kemitraan Indonesia dan Australia dalam pelaksanaan PKB Guru Kimia MA di Jawa Timur. “Kami berterima kasih kepada Tim TASS atas bantuannya dalam seluruh rangkaian PKB Guru Kimia MA di Jawa Timur, mulai dari perencanaan hingga AKG online ini dapat terlaksana”, tambah Akhmad.
Ditemui ditempat yang berbeda, Kepala Subdit Bina GTK MA/MAK, Kastolan mengatakan bahwa pelaksanaan PKB guru Kimia MA ini dilakukan dalam komunitas belajar yg terdekat dengan guru, yaitu MGMP. Selain itu Kastolan juga mengungkapkan bahwa telah menjalin kemitraan dengan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di Provinsi Jawa Timur.
“Kami juga membangun kemitraan dengan tujug PTKIN di Jawa Timur untuk memfasilitasi pelaksanaan PKB ini, dan Alhamdulillah semua PTKIN di Jawa Timur bersedia memfasilitasi venue, dosen sebagai narasumber, dan konsumsi untuk kegiataan fullday di kampus," ujar Kastolan.
Sementara, bagi satuan kerja yang wilayahnya jauh dari PTKIN, dapat dilakukan dengan pembiayaan secara mandiri. "Kalau tahun 2018 PKB di madrasah pada tahapan membangun sistem, maka tahun 2019 ini sebagaimana arahan Bapak Direktur Jenderal Pendidikan Islam, kami sudah melangkah ke PKB guru mata pelajaran yang meliputi Kimia, Fisika, Biologi, Matematika, Ekonomi dan Bimbingan dan Konseling”, ungkap Kastolan.
Rektor IAIN Ponorogo, Maryam Yusuf menyambut baik ketika diminta untuk memfasilitasi kegiatan PKB guru Kimia ini. "Beberapa waktu yg lalu saya sudah bertemu dengan pengurus MGMP Kimia Kabupaten Ponorogo dan Madiun, kami siap membantu pelaksanaan PKB. Silahkan gunakan fasilitas yang ada di IAIN terutama sarana prasarana yg dibangun dari pembiayaan SBSN," ujar Maryam.
Ia juga menugaskan dosen untuk menjadi pemateri dalam PKB tersebut. "Kami siapkan juga snack dan makan siang untuk 80 orang. Apalagi ini untuk guru-guru madrasah dan ke depan MGMP seperti ini bisa menjadi sasaran untuk program pengabdian masyarakat dari IAIN Ponorogo”, sambut Maryam.