Bondowoso (Kemenag) --- Butuh keikhlasan besar untuk berkhidmah sebagai guru di daerah padalaman. Selain sarana prasarana pendidikan yang ala kadarnya, banyak keterbatasan lainnya yang harus dirasakan. Namun, semua akan terasa ringan manakala dilandasi semangat jiwa mendidik.
Apresiasi ini disampaikan Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Kemenag Suyitno saat menyapa para pendidik madrasah di daerah pedalaman Bondowoso. Kunjungan ini dilakukan dalam rangka pelaksanaan program Visiting Teacher Guru Madrasah di wilayah Terluar, Terdalam, dan Tertinggal (3T), 10-12 Oktober 2019.
Suyitno menyampaikan bahwa jiwa mendidik adalah keunggulan. Sebab, hal itu mencerminkan passion dan karakter seorang guru. Dalam pendidikan Islam, jiwa mendidik itu diistilahkan dengan ruhul mudarris.
"Ruhul mudarris ahammu minal mudarris. Kehadiran jiwa guru lebih penting dari hanya sekedar hadirnya seorang guru,” kata Suyitno di Bondowoso, Jumat (11/10).
Menurut Suyitno, ada tiga diksi yang digunakan menggambarkan peran dan keunggulan guru madrasah, yaitu: mengabdi, ikhlas, akhlak mulia. Tiga hal ini juga yang mengklasifikasikan guru menjadi guru murni, edukator, dan pekerjaan.
"Teacher only transfer knowledge, ada juga yang educator selain transfer knowledge juga transfer value. Kalo jobber yang murni orientasinya pekerjaan," jelasnya.
Plt. Kankemenag Bondowoso, Muftiatul Karimah mangapresiasi dan berbahagia guru di wilayah Bondowoso mendapatkan pembinaan dan pelatihan dari para trainer.
Turut hadir juga Kasubbag TU, Kasi PTK Kanwil Jawa Timur, Kasi PTK Kabupaten Bondowoso. Sedangkan peserta yang hadir tercatat sebanyak 65 orang.