Anggota Komisi VIII DPR Ali Taher berceramah panjang lebar mengingatkan tugas Menteri Agama kepada Jenderal TNI Purnawirawan Fachrul Razi. Bekas Ketua Komisi VIII ini meminta Fachrul meninggalkan budaya militernya dan mulai beradaptasi sebagai Menteri Agama yang mengedepankan kedamaian.
"Saya berpesan kepada Bapak Menteri, jenderal tinggal jenderal, tapi jenderal yang tidak menapakkan kaki di bumi, kehilangan makna kejenderalannya," ujar pria asal Flores ini, saat rapat bersama Menteri Agama di Kompleks Parlemen, Senayan pada Kamis, 7 November 2019.
"Saudara jangan pernah berbangga diri, tugas pemimpin adalah menggeser air mata kemiskinan menjadi air mata kebahagiaan," lanjut Ali.
Ali berharap, Zainut Tauhid sebagai Wakil Menteri Agama yang berasal dari NU juga mengingatkan bosnya jika kelewat batas dan masuk terlalu dalam ke ranah penafsiran agama. Hal ini disampaikan Ali menyangkut pernyataan-pernyataan kontroversial yang belakangan dikeluarkan Fachrul terkait isu-isu radikalisme.
"Allah mempertemukan kedua orang ini, tentu ada maksud, yang satu radikal, ya menteri agama, yang satu kiai. Jenderal boleh merombak sesuatu, tetapi jangan lupa arah perombakan itu harus ihdinas siratal mustaqim," ujar Ali.
Ali lanjut bercerita kepemimpinan dua Menteri Agama berlatar belakang militer yang pernah menjabat di era orde baru. Mereka adalah Alamsyah Ratu Perwiranegara dan Tarmizi Taher. "Alamsyah jenderal yang melakukan perombakan, Tarmizi Taher jenderal yang sangat sufi. Sekarang, saya kepingin Menteri Agama yang jenderal tetapi juga sufi," ujar politikus senior PAN ini.
Terakhir, Ali Taher juga mengingatkan bahwa tugas Menteri Agama adalah menjadi wasit, untuk itu, tidak boleh masuk ke dalam permainan. "Jangan sampe wasit berjalan di dalam, lalu Anda kehilangan pemain. Akhirnya, Anda berjalan sendirian. Anda bisa ditinggalkan umat. Saya sayang pada Anda, maka saya bicara apa adanya," ujar Ali Taher.