Ada yang berbeda pada peringatan Maulid Nabi tingkat Kenegaraan di Istana Negara, Jumat (08/11) malam. Kali pertama, peringatan hari lahir Nabi Muhammad Saw diisi dengan pembacaan Maulid ad-Diba'i.
"Baru pertama kali, peringatan Maulid Nabi di Istana Negara diawali pembacaan Rowi, seperti peringatan maulid di masjid-masjid, mushalla-mushalla, pesantren, desa, dan di kampung-kampung," terang Direktur Penerangan Agama Islam Juraidi di Jakarta.
Juraidi sendiri adalah yang memimpin pembacaan Rowi Maulid Ad-Diba'i bersama para qari-qari nasional dan internasional, serta alumni Perguruan Tinggi Ilmu Alquran (PTIQ) Jakarta yang tergabung dalam Ikatan Persaudaraan Qari-Qariah dan Hafizh-Hafizhah (IPQAH).
Selain pembacaan Diba'i, hal beda dalam peringatan Maulid Nabi tahun ini adalah sambutan pihak istana yang selama ini disampaikan Presiden, kali ini disampaikan Wakil Presiden Prof. KH. Ma'ruf Amin. "Semalam, Pak Presiden legowo, hadir dan hanya menjadi pendengar," tutur Juraidi.
Hadir juga Menag Fachrul Razi, pimpinan lembaga tinggi negara, duta besar dan perwakilan negara sahabat, juga 150 anak yatim yang ikut berbaur dengan penuh keceriaan karena baru pertama kali menginjakkan kaki di Istana Negara.
Peringatan Maulid 1441H/2019M di Istana Negara mengangkat tema "Meneladani Akhlak Rasulullah SAW untuk Indonesia Unggul dan Maju". Selaku penceramah hikmah Maulid, Guru Besar UIN Walisongo Semaranf Prof. DR. H. Abdul Djamil. Sebagai Qari, Syamsuri Firdaus, Juara I MTQ Internasional di Turky tahun 2019. Sedang sari tilawah dibacakan Velly Syukran dari RRI Jakarta. Pembaca doa adalah Habib Ahyad bin Abdullah Banahsan.
0 Comments