Seto Mulyadi atau akrab disapa Kak Seto menyampaikan usulan kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim agar mengurangi hari sekolah menjadi cukup tiga hari saja.
Konsep tiga hari sekolah ini sudah diuji coba Kak Seto selama 13 tahun di homeschooling miliknya yang ada di Bintaro, Tangerang Selatan.
"Nah kami sudah membuat percobaan sekolah selama 13 tahun ini. Sekolah seminggu hanya tiga kali. Per hari hanya tiga jam. Tapi lulusannya yang masuk Kedokteran ada di UI, Gajah Mada, dan Undip. Kemudian USU dan Unhas. ITB IPB ada," jelas Kak Seto (4/12/2019).
Sebagai pembanding, Kak Seto juga memiliki sebuah sekolah formal Mutiara Indonesia Internasional yang bekerja sama dengan Universitas Cambridge di Inggris dan telah berjalan sejak tahun 1982.
Dari kedua sekolah tersebut, Kak Seto meyakini kegiatan sekolah 3 hari justru menerbitkan lulusan lebih memuaskan.
Lalu bagaimana negara lain menetapkan jumlah hari sekolah dalam sistem pendidikan mereka? Dirangkum dari berbagai sumber, berikut perbandingan jumlah hari sekolah dari beberapa negara:
Finlandia
1. 190 hari sekolah per tahun atau rata-rata 3,65 hari per minggu.
2. Jumlah siswa rata-rata 23 siswa per kelas.
3. Sekolah biasanya berlangsung mulai pukul 09:00 sampai pukul 14:00.
4. Siswa biasanya hanya memiliki beberapa mata pelajaran sehari.
5. Siswa memiliki beberapa waktu istirahat untuk makan, menikmati kegiatan rekreasi dan bersantai.
6. Ada selang/jarak waktu 15 hingga 20 menit antar jam mata pelajaran.
7. Tidak menggunakan seragam.
Perancis
1. 162 hari sekolah per tahun atau rata-rata 3,1 hari perminggu.
2. Jumlah siswa rata-rata 23 siswa per kelas.
3. Hari sekolah berlangsung dari pukul 08:00 sampai pukul 16:00.
4. Waktu istrirahat makan siang cukup panjang selama dua jam wajib di sekolah untuk mengajar siswa tentang nutrisi yang baik dalam makanan.
5. Tidak menggunakan seragam.
Jepang
1. 210-250 hari sekolah per tahun atau sekitar 4-4,8 hari per minggu.
2. Jumlah siswa rata-rata 29 siswa per kelas.
3. Hari sekolah berlangsung dari pukul 08:45 hingga pukul 15:15.
4. Siswa memiliki istirahat makan siang cukup panjang sehingga dapat pulang makan siang bersama keluarga atau makan di sekolah.
5. Menggunakan seragam formal.
6. Memiliki waktu tambahan rata-rata 3,8 jam seminggu untuk mengerjakan pekerjaan rumah.
7. Sebagian besar anak mengikuti "after school" pembelajaran setelah sekolah yang disebut "gakudo".
China
1. 221 hari sekolah per tahun atau sekitar 4,25 hari per minggu
2. Jumlah siswa rata-rata 30 siswa per kelas.
3. Hari sekolah berlangsung mulai pukul 07:30 sampai pukul 17:00.
4. Anak-anak sering pulang untuk makan siang dan waktu keluarga selama istirahat makan siang dua jam.
5. Hampir semua sekolah mengharuskan siswa mengenakan seragam dan banyak memiliki seragam formal khusus untuk acara-acara tertentu.
Inggris
1. 190 hari sekolah per tahun atau rata-rata 3,6 hari per minggu.
2. Jumlah siswa rata-rata hingga 30 siswa per kelas.
3. Hari sekolah mulai berlangsung dari pukul 9:00 sampai pukul 15:30.
4. Siswa mendapat istirahat pagi 20 menit, diikuti istirahat makan siang 45-60 menit.
5. Seragam biasanya wajib, tetapi aturan ini tidak terlalu ketat di Skotlandia dan Wales.
Korea Selatan
1. 220 hari sekolah per tahun atau sekitar 4,2 hari per minggu.
2. Ukuran kelas rata-rata adalah 30 siswa per minggu.
3. Hari sekolah biasanya berlangsung dari pukul 8:00 hingga pukul 16:00.
4. Makan siang disediakan di sekolah.
5. Menggunakan seragam yang disediakan pemerintah.
6. Banyak siswa Korea Selatan ikut kelas tambahan sepulang sekolah, sering hingga larut malam.
Australia
1. 200 hari sekolah per tahun atau rata-rata 3,8 hari per minggu.
2. Jumla siswa rata-rata 18 siswa per kelas.
3. Hari sekolah berlangsung dari pukul 09:00 hingga 15:30.
4. Istirahat dua kali yakni snack pertengahan pagi diikuti istirahat makan siang yang lebih lama.
5. Biasanya wajib mengenakan seragam.