Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah menggelar rapat koordinasi di Surabaya. Rakor diikuti para Kepala Bidang Pendidikan Madrasah beserta Kasi Guru dan Kasi Tenaga Kependidikan Kanwil se-Indonesia.
Sejumlah isu penting dibahas bersama, antara lain: pembayaran tukin, inpassing, TPG Mandiri, dan program bantuan world bank untuk peningkatan kualitas guru.
"Perjuangan untuk memperoleh anggaran tukin bagian dari jihad (usaha sungguh-sungguh). Sebagian kan sudah bisa terbayarkan, yakin saja kita tetap perjuangkan," kata Direktur GTK Madrasah Suyitno di Surabaya, Kamis (13/02).
"Inpassing guru madrasah juga sedang diproses payung hukumnya. Draftnya sudah disusun, inpassing ini khusus bagi guru yang sudah sertifikasi," lanjutnya.
Terkait banyaknya guru madrasah yang belum sertifikasi, Direktorat GTK Madrasah tengah menggodok kemungkinan melakukan PPG Mandiri yang tidak bersumber dari anggaran APBN Kemenag Pusat.
"Biaya per orang untuk PPG itu 6,5 juta. Kalau disortir sampai setiap daerah bisa jadi hanya ada 10 guru (lulus seleksi PPG namun belum PPG) se kabupaten. Kan bisa dibantu dari kabupaten, CSR atau kepala skolahnya. Karena bebannya akan jadi lebih ringan," jelas Suyitno. Saat ini, total guru yang sudah lolos saleksi pretest PPG namun belum mengikuti PPG di Kementerian Agama sekitar 23 ribu orang.
Terkait program World Bank, Suyitno mengingatkan bahwa itu harus tepat sasaran. Pola pelaksanaannya juga harus melibatkan KKG/MGMP/Pokjawas.
Sumber : GTK Madrasah
Penulis : Kontri
Penulis : Kontri