Breaking News

27 Februari 2020

Museum Internasional Sejarah Nabi dan Peradaban Islam Dibangun di Indonesia


Museum Internasional Sejarah Nabi dan Peradaban Islam akan dibangun di Indonesia. Proses dimulainya pembangunan museum diresmikan oleh sejumlah tokoh.
Tampak naik ke atas panggung untuk meresmikan, Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) yang juga Wapres Kabinet Kerja Jusuf Kalla, Menag Fachrul Razi, Menteri BUMN Erick Thohir, Wakil Ketua DMI Syafrudin, Wasekjen Liga Dunia Islam Syaikh Muhammad bin Abdul Karim Al Issa, Menteri ATR Sofyan Djalil, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Mewakili pemerintah, Menag Fachrul Razi menyampaikan rasa syukur dan bangga bahwa Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah pembangunan Museum Internasional Sejarah Nabi terbesar di dunia. Bahkan, bangunan tersebut merupakan satu-satunya Museum Rasulullah yang dibangun di luar Saudi Arabia.
Pembangunan museum ini mendapat dukungan dari Yayasan Wakaf Assallam yang bermarkas di Jeddah, serta Liga Muslim Dunia yang berkantor pusat di Mekkah, Arab Saudi. Selain di Indonesia, museum serupa juga sudah ada di dua kota di Arab Saudi yang diberi nama Museum As-Salamu Alayka Ayyuha An-Nabiyy di Makkah dan Museum Shirah Nabawiyah di Madinah.
"Terima kasih atas karunia besar ini kepada Indonesia, mendirikan museum ini. Mudah-mudahan yang kita dapatkan dapat dirawat dengan baik dan bermanfaat untuk nusa dan bangsa," ucap Menag di Ancol Jakarta, Rabu (26/02).
Menag berharap museun ini bisa menjadi ruang belajar bagi masyarakat Indonesia, tidak terkecuali para pemimpinnya. Sehingga, semua bisa lebih memahami teladan kehidupan dan kepemimpinan Rasulullah.
"Kita bisa lihat Rasul pada saat beliau memimpin di Madinah, memimpin rakyat berbagai suku dan agama dan itu bisa dicontoh untuk pemimpin-pemimpin Indonesia yang bermacam suku bangsa dan bahasa. Kita bisa belajar banyak dari museum itu," kata Menag.
Manfaat lain dari Museum Rasulullah ini juga disampaikan Yusuf Kalla yang juga inisiator pembangunan museum. Menurutnya, museum ini berguna untuk menggambarkan kemajuan.
"Kita tidak hanya menggambarkan masa lalu tapi Islam masa depan. Apa kemajuan dan bagaimana mengembalikan kehebatan Islam pada masa lalu," ujarnya.
"Perkiraan kita, pengunjung museum pertahunnya mencapai lima juta. Maka akan menambah pengetahuan masyarakat dan kesadaran terhadap sejarah Rasulullah SAW," ungkapnya.


Museum ini dibangun di atas lahan seluas 6 hektare (ha) di Pantai Timur Ancol. Museum akan dibangun dua lantai dengan total luas bangunan mencapai 10.000 meter persegi.
Selain ruang pameran benda bersejarah Nabi serta peradaban Islam, dibangun juga auditorium, masjid, dan lapangan luas untuk kegiatan agama serta manasik haji.
Museum antara lain akan diisi hadis-hadis yang menceritakan kisah dan perjalanan hidup Nabi, sehingga masyarakat bisa mempelajari dan meneladaninya. Selain itu, ada juga  kisah sejarah perkembangan Islam, seperti Isra Mi'raj, hijrah Nabi, hingga maket kota Makkah dan Madinah di zaman Rasulullah hingga sekarang.
Keberadaan museum ini diharapkan menjadi destinasi wisata religi baru di Indonesia.

0 Comments

Tidak ada komentar:

Translate

Artikel Terbaru

Detik Menanti Pengumuman Kenaikan Tunjangan Sertifikasi di Peringatan Hari Guru Nasional

السلام عليكم Ùˆ رحمة الله Ùˆ بركاته بسم الله Ùˆ الحمد لله اللهم صل Ùˆ سلم على سيدنا محمد Ùˆ على أله  Ùˆ صحبه أجمعين Salam Sahabat  Hanapi Bani . ...

Powered by BeGeEm - Designed Template By HANAPI