السلام عليكم Ùˆ رØمة الله Ùˆ بركاته
بسم الله Ùˆ الØمد لله
اللهم صلى على سيدنا Ù…Øمد Ùˆ على أله Ùˆ صØبه أجمعين
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) bekerja sama dengan Ikatan Alumni Tim Olimpiade Komputer Indonesia (IA-TOKI) telah sukses menyelenggarakan Asia Pacific Informatics Olympiad (APIO) ke-13 Tahun 2020. Sebagai tuan rumah, tim Indonesia meraih enam medali, yakni satu medali emas, dua medali perak, dan tiga medali perunggu.
Pelaksana tugas (plt) Kepala Pusat Prestasi Nasional, Asep Sukmayadi mengucapkan selamat kepada para peraih medali, kemenangan kalian adalah prestasi kita semua. “Pada hari ini kita semua berbangga. Generasi hebat di bidang informatika telah hadir. Pada pundak Anda lah masa depan untuk membangun masyarakat informasi Asia Pasifik dan masyarakat informasi global yang adil dan beradab itu diletakkan,” dikatakan Asep saat menutup APIO tahun 2020 melalui video virtual di Tangerang, pada Jumat (21/08/2020).
Sementara itu, kepada para peserta lainnya, Asep mengatakan bahwa kompetisi dan juara bukanlah segala-galanya, karena sang juara sesungguhnya adalah para peserta semua. “Anda yang berintegritas yang mampu bekerja sama, membangun jaringan, dan siap berperan, berprestasi untuk mewujudkan perubahan masyarakat yang adil dan beradab. Selalu merayakan pencapaianya dengan penuh makna,” tutur Asep.
Sebagai peraih medali emas, Rama Aryasuta Pangestu, siswa SMA Kanisius Jakarta merasa bangga dan senang atas capaiannya serta siap untuk mengharumkan nama bangsa Indonesia pada ajang International Olympiad in Informatics (IOI) tahun 2020, September mendatang. “Walaupun tidak mendapatkan nilai sempurna, saya senang masuk kategori peraih medali emas. Untuk IOI 2020, saya akan lebih semangat lagi belajar dan mudah-mudahan bisa membawa emas kembali,” ujar Rama saat dihubungi melalui sambungan telepon selular.
Untuk lima medali lainnya, dua medali perak diraih oleh Nicholas Patrick, siswa SMA Cita Hati Christian School Surabaya, Jawa Timur, dan Pikatan Arya Bramajati, siswa SMA Semesta BBS Semarang, Jawa Tengah. Sedangkan tiga medali perunggu diraih oleh Muhammad Irham Luthfi siswa SMA Cahaya Madani Banten Boarding School Banten, Maximilliano Utomo Quok siswa SMA Xin Zhong School, dan Edbert Geraldy Cangdinata, siswa SMA Sutomo 1 Medan, Sumatra Utara.
Sejumlah 852 peserta dari 33 negara mendaftarkan dirinya untuk mengikuti APIO 2020. Dari 852 peserta tersebut, 717 peserta dari 33 negara mengikuti kontes APIO 2020. Berdasarkan regulasi APIO, peserta yang mendapatkan peringkat enam teratas di negaranya dan seluruh peserta di negaranya yang mendapatkan nilai yang sama dengan nilai peringkat enam di negaranya, menjadi peserta resmi APIO 2020.
Pada akhirnya, terdapat 241 peserta resmi APIO 2020. Dari 241 peserta resmi, 18 diantaranya mendapatkan nilai penuh. Menggunakan penghitungan pada regulasi APIO, 23 peserta dengan nilai setidaknya 266 poin mendapatkan medali emas, 38 peserta dengan nilai setidaknya 200 poin mendapatkan medali perak, dan 59 peserta resmi dengan nilai setidaknya 96 poin mendapatkan medali perunggu.
Di tengah pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19), APIO tahun 2020 dilaksanakan secara dalam jaringan (daring) pada 14 s.d. 21 Agustus 2020 dengan tema “Informatics for a Better Education and Life”. Para peserta dari seluruh negara mengerjakan soal secara daring dari tempatnya masing-masing.
“Belajar dalam masa ini (COVID-19), memang tidak mudah tetapi inilah saatnya kita berinovasi, saatnya melakukan berbagai eksperimen, mendengarkan hati nurani dan belajar dari COVID-19 agar kita semua menjadi individu yang lebih baik di masa depan,” ucap Asep.
Terimakasih atas kunjungannya, untuk dapatkan pemberitahuan langsung di facebook silakan klik suka pada halaman kami HANAPI BANI
ثم السلام عليكم Ùˆ رØمة الله Ùˆ بركاته