بسم الله Ùˆ الØمد لله
اللهم صلى على سيدنا Ù…Øمد Ùˆ على أله
Ùˆ صØبه أجمعين
Kementerian Agama mendapat amanah anggaran lebih dari Rp66triliun pada tahun 2021. Lantas untuk apa sajakah anggaran tersebut dialokasikan?
Sekjen Kemenag Nizar Ali menjelaskan anggaran tersebut dialokasikan dalam dua fungsi, yaitu fungsi agama sebesar Rp. 11.075.918.924.000 (16,54%) dan fungsi pendidikan sebesar Rp. 55.885.467.898.000 (83,46 %).
Dari dua fungsi tersebut, ada lima program strategis yang akan dilakukan, yaitu dukungan manajemen, kerukunan umat dan layanan kehidupan beragama, pendidikan tinggi, kualitas pengajaran dan pembelajaran, pendidikan usia dini dan wajib belajar 12 tauhun.
“Anggaran untuk pengembangan pendidikan tinggi mencapai Rp. 6.987.656.465,-yang tersebar di unit eselon I, termasuk yang dialokasikan pada 58 PTKIN se-Indonesia”, kata Mantan Direktur Diktis ini saat memberikan sambutan secara virtual pada Focus Group Discussion Wakil Rektor (WR)/Wakil Ketua (WK) II Bidang Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan se-Indonesia, Jumat (04/12).
Dihadapan WR/WK II, Nizar menegaskan kebijakan anggaran diarahkan untuk mendukung terciptanya SDM aparatur yang berintegritas dan berkinerja tinggi, penguatan bantuan sosial (melakukan perluasan target KIP Kuliah), serta dukungan belanja modal.
Di kesempatan yang sama, Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Ditjen Pendidikan Islam Suyitno mengatakan PTKI diharapkan untuk membuka double degree, baik itu dalam PTKI sendiri maupun bekerjasama dengan perguruan tinggi yang lain.
Suyitno mencontohkan mahasiswa PAI yang ingin mendalami kajian Al-Qur'an bisa mengambil keahlian di Program Studi IAT (Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir) sehingga mendapatkan dua kesarjanaan. Pun dalam ilmu-ilmu lainnya pada PTKIN.
“Posisi WR/WK II sangat penting karenanya menyangkut perencanaan sekaligus keuangan dan itu akan menentukan cetak biru pengembangan PTKIN,” tegas Suyitno yang didampingi Kasubdit Sarpras dan Kemahasiswaan Ruchman Basori.
Rektor IAIN Batusangkar Marjoni Imamora mengatakan kampusnya sedang banyak berbenah terutama untuk membangun sejumlah sarana dan prasarana, peningkatan akreditasi, dan penguatan akademik dan kelembagaan. “Kehadiran bapak dan Ibu WR/WK II menambah motivasi kami untuk terus menuju yang lebih baik,” katanya.
Sahiron Syamsuddin Ketua Forum WR/WK II PTKIN se-Indonesia mengatakan salah satu agenda penting pertemuan ini adalah memfinalkan usulan Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang harus segera ditetapkan dengan KMA. Selain itu, FGD juga membahas tata Kelola perencanaan dan keuangan PTKIN.
Nampak hadir, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kelembagaan Ridwal Trisoni, Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan Edicandra, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Sirajul Munir, Kepala Biro AUAK Yasrizal, dan sejumlah Pengurus Forum WR/WK II PTKIN se-Indonesia.
Terimakasih atas kunjungannya, untuk dapatkan pemberitahuan langsung mengenai artikel terbaru di facebook silakan klik suka pada halaman kami HANAPI BANI