بسم الله Ùˆ الØمد لله
اللهم صلى على سيدنا Ù…Øمد Ùˆ على أله
Ùˆ صØبه أجمعين
Dirjen Pendidikan Islam Muhammad Ali Ramdhani dan jajarannya menyapa para guru dan siswa madrasah di kawasan Ende, Flores-NTT. Pria yang akrab disapa Dhani ini berkunjung ke Madrasah Aliyah Negeri (MAN) dan Madrasah Aliyah Kejuruan Ende.
Kunjungan di salah satu kota pengasingan Presiden Soekarno ini dimanfaatkan untuk mendiskusikan Pancasila dan Moderasi Beragama. Penguatan Moderasi beragama saat ini sedang gencar dilakukan oleh Kementerian Agama.
Menurut Dhani, Ende menjadi salah satu lokasi penting dalam sejarah rumusan Pancasila. Sebab, Ende menjadi salah satu tempat Presiden Pertama Republik Indonesia menggali nilai-nilai Pancasila.
"Setiap orang yang saya tanya tentang moderasi beragama, maka gaung jawaban yang saya peroleh selalu sama, yakni datanglah ke Ende. Karena di sini lahir konsep Pancasila yang mempersatukan kita semua," ujar Dhani di Ende, Minggu (29/11).
Maka dari itu, Ali Ramdhani berharap para guru dan siswa madrasah di Ende untuk mengambil nilai dan semangat Pancasila untuk merawat harmoni yang telah terjalin secara baik. "Negara tak akan mampu mengakelerasi pertumbuhannya tanpa terjadi harmoninasi," tegasnya.
Kepada para siswa madrasah, Dhani juga berpesan untuk terus belajar mengimplementasikan nilai kepemimpinan yang dicontohkan Rasullullah. Dhani merangkumnya dalam istilah FAST. "Pemimpin adalah mereka yang mengakselerasi, mempercepat, FAST. atau Fathanah, Amanah. Sidik, dan Tabligh," tuturnya.
"Tolong diingat betul, ketika anda menjadi seorang pemimpin, bahwa pemimpin sejatinya adalah dia yang melayani ummat. Pemimpin adalah orang yang cepat dalam mengubah sebuah organisasi,” pungkas Guru Besar UIN Bandung ini.
Terimakasih atas kunjungannya, untuk dapatkan pemberitahuan langsung mengenai artikel terbaru di facebook silakan klik suka pada halaman kami HANAPI BANI