بسم الله Ùˆ الØمد لله
اللهم صلى على سيدنا Ù…Øمد Ùˆ على أله
Ùˆ صØبه أجمعين
AMUNTAI – Ketua Dewan Kerajinan Daerah (Dekranasda) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Hj Anisah Rasyidah Wahid didampingi Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip (Dispersip) HSU Hj Lailatanur Raudhah meninjau kawasan ekowisata hutan rawa yang berada dikawasan Desa Pulantani Kecamatan Haur Gading, Minggu (10/1/2021) siang.
Dalam peninjauan tersebut, Hj Anisah juga didampingi langsung oleh Camat Haur Gading Kamarudin, Kepala Desa Setempat dan Duta Ekowisata Nasional 2020 Zainal Fuad, demi melihat langsung potensi yang ada.
Disamping kawasan Demplot Budidaya purun yang luasnya ratusan hektar, kawasan yang rencananya bakal dijadikan ekowisata ini juga menampilkan titik-titik menarik seperti keanekaragaman hayati ekosistem gambut, pohon Rasau, Pantung, Belangiran, serta Kelakai yang masih tampak asri dan teduh.
Ketua Dekranasda HSU dalam peninjauan tersebut mengaku terkesima melihat kawasan yang masih asri ini meski berada di hutan rawa.
Dirinya memberikan apresiasi kepada para kepala desa yang secara swadaya berencana menjadikan kawasan tersebut sebagai kawasan ekowisata.
Menurutnya, dengan adanya kawasan ekowisata ini, ia meyakini bakal terbukanya peluang peningkatan ekonomi masyarakat sekitar jika hal ini benar-benar ada dan dikelola.
” Semua ini dapat berhasil, jika syarat ini dapat dilakukan yakni akomodasi dan transportasi (ke kawasan ekowisata) ini lancar, yang mana perlu kita benahi” Kata Anisah disela peninjauannya.
Untuk itu, lanjut Anisah perlu tekad dan rencana yang matang dalam membuka kawasan ekowisata ini, baik dari dorongan Pemerintah Daerah, Duta ekowisata, para pengrajin purun, serta Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD), Tim Budi Daya Bambu, dan Pendamping Desa.
Anisah berharap, kawasan ini tidak hanya sebagai kawasan budidaya purun saja akan tetapi nantinya bisa menjadi salah satu objek ekowisata di Kalimantan Selatan.
Ditemui terpisah, Iwan Hermawan selaku fasilitator Lahan Peduli Gambut dari Badan Restorasi Gambut (BRG) mengatakan inisiasinya untuk membangun ekowisata ini cukup lah sulit disamping melihat kondisi alam kawasan desa ini yang merupakan hutan rawa.
“Mengajak para kepala desa untuk bekerjasama membangun kawasan ini lah tantangan yang paling sulit”, ujarnya.
Menurutnya, perbaikan lingkungan ekosistem gambut tidak dapat dilakukan secara perseorangan akan tetapi perlunya adanya kerjasama dengan gagasan dan komitmen bersama pula.
“Kita ajak semua Kepala Desa yang ada, baik kepala Desa Pulantani, Tambak Sari Panji, Haur Gading, Jingah Bujur, Keramat, Teluk Haur dan Kepala Desa Tuhuran, sehingga dampak adanya ekowisata gambut ini nantinya bisa menjadikan para nelayan yang saat ini sulit mencari ikan akhirnya mendapatkan penghasilan dari mengantar wisatawan”, ujarnya.
Selain itu, dampak lainnya kata Iwan, desa-desa yang selama ini menjadi sentra kerajinan anyaman purun di kecamatan Haur Gading ikut terangkat dan produk-produknya pun semakin laku terjual.
Disamping menyusuri hutan rawa gambut dengan menggunakan perahu, Anisah bersama rombongan juga menyempatkan untuk beristirahat di Pondok Pemantau Api “Wisata Purun” yang berada di kawasan Desa Tambak Sari Panji.
Terimakasih atas kunjungannya, untuk dapatkan pemberitahuan langsung mengenai artikel terbaru di facebook silakan klik suka pada halaman kami HANAPI BANI
Ùˆ صØبه أجمعين