بسم الله Ùˆ الØمد لله
اللهم صلى على سيدنا Ù…Øمد Ùˆ على أله
Ùˆ صØبه أجمعين
Jakarta --- Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengajak seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Agama (Kemenag) untuk kerja bersama dan ikhlas. Dua hal ini menurut Menag, menjadi modal bagi tiap ASN untuk dapat menyelesaikan berbagai persoalan keumatan di Indonesia.
Hal ini disampaikan Menag saat memberikan sambutan dan arahan dalam rangka syukuran Hari Amal Bakti (HAB) ke-75 Kementerian Agama, Keluarga Besar Ditjen Bimas Kristen Pusat dan Daerah, di Auditorium HM Rasjidi, Kantor Kementerian Agama, Jalan MH Thamrin, Jakarta.
"Dengan kerja bersama, kerja ikhlas semua persoalan umat, termasuk umat Kristiani, dapat diselesaikan dengan baik," kata Menag, Rabu (06/01).
Gus Yaqut berharap para ASN Kemenag dapat memberikan teladan kepada masyarakat, untuk memiliki sikap bahwa agama merupakan sarana mendapat keridhoan Tuhan.
"Ini bermakna bahwa agama sebagai sarana kendaraan untuk mendapatkan keridhoan Tuhan, keikhlasan Tuhan untuk menerima kita semua dengan baik di hari akhirat," tutur Menag menjelaskan.
Karenanya, ia mengajak semua pihak untuk memupuk rasa persaudaraan antar umat seagama, memelihara persaudaraan sebangsa dan se-Tanah Air, dan mengembangkan persaudaraan kemanusiaan.
"Mereka yang bukan saudaramu seimanan, tapi mereka adalah saudaramu dalam kemanusiaan. Jangan pernah lelah mencintai Indonesia," ujar Gus Yaqut.
"Saya harap, kita semua bisa menyampaikan pesan ini kepada saudara-saudara kita yang lain. Dengan demikian Saya yakin kehidupan kita akan lebih baik, dan Indonesia lebih damai, tenang, sejuk, tenteram dalam membangun bangsa Indonesia," pesannya.
Sementara Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Bimas) Kristen Thomas Pentury menyampaikan bahwa Ditjen Bimas Kristen terus berupaya memberikan pelayanan yang terbaik bagi umat Kristiani.
Kepada Menag, Thomas pun melaporkan beberapa hal yang menjadi perhatian Ditjen Bimas Kristen saat ini. Pertama, terkait pelaksanaan Peraturan Bersama Menteri (PBM) Nomor 9 dan 8 tahun 2006 tentang pedoman pelaksanaan tugas kepada daerah/wakil kepala daerah dalam pemeliharaan kerukunan umat beragama, pemberdayaan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), dan pendirian rumah ibadah.
Kedua, terkait Program kita Cinta Papua dalam upaya membangun jembatan kerukunan Papua-Aceh yang digalang oleh Menag Fachrul Razi (Periode 2019-2020), yang sudah memberi afirmasi bagi anak-anak Papua untuk melanjutkan pendidikan diberbagai Perguruan Tinggi di Indonesia.
Ketiga, lanjut Thomas, perihal ketersediaan guru pada lembaga pendidikan di Ditjen Bimas Kristen. Keempat, transformasi kelembagaan Perguruan Tinggi Keagamaan Kristen, dari Sekolah Tinggi menjadi Institut, dan Institut menjadi Universitas.
"Semoga kita semua senantiasa dalam kebaikan dan bisa memberikan pelayanan terbaik bagi umat," tutup Thomas Pentury.
Terimakasih atas kunjungannya, untuk dapatkan pemberitahuan langsung mengenai artikel terbaru di facebook silakan klik suka pada halaman kami HANAPI BANI