بسم الله Ùˆ الØمد لله
اللهم صلى على سيدنا Ù…Øمد Ùˆ على أله
Ùˆ صØبه أجمعين
Salam Sahabat Hanapi Bani.
Kurikulum 2013 telah mengalami penyempurnaan beberapa kali. Salah satu dasar penyempurnaan kurikulum tersebut adalah adanya tantangan internal dan eksternal. Tantangan internal banyak terkait dengan harapan makin praktis dan efektifnya kurikulum menunjang proses pembelajaran yang berkualitas. Sedangkan tantangan eksternal banyak terkait dengan kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif, budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat dunia.
Isu perkembangan pendidikan di tingkat dunia mengharuskan peserta didik untuk mampu berpikir kritis dan analitis sesuai dengan standar internasionaltuntutan kehidupan masa depan. Oleh karena itu, standar penilaian perlu mengalami perubahan yaitu dengan mengadaptasi secara bertahap model-model penilaian yang mengedepankan kompetensi berfikir dan kreativitas.
Penilaian hasil belajar diharapkan dapat membantu peserta didik untuk meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills), karena berpikir tingkat tinggi dapat mendorong peserta didik untuk mengaitkan materi pelajaran dengan kebutuhan kehidupan nyata. Hasil studi internasional Programme for International Student Assessment (PISA) tahun 2015 dan 2018 menunjukkan bahwa prestasi literasi membaca (reading literacy), literasi matematika (mathematical literacy), dan literasi sains (scientific literacy) yang dicapai peserta didik Indonesia sangat rendah.
Pada umumnya kemampuan peserta didik Indonesia sangat rendah dalam:
(1) memahami informasi yang kompleks;
(2) teori, analisis, dan pemecahan masalah;
(3) pemakaian alat, prosedur dan pemecahan masalah; dan
(4) melakukan investigasi.
Berdasarkan fakta di atas, maka penilaian yang dikembangkan oleh guru madrasah diharapkan dapat mendorong peningkatan kemampuan berpikir tingkat tinggi, meningkatkan kreativitas, dan membangun kemandirian peserta didik untuk menyelesaikan masalah.
Oleh karena itu Direktorat Jenderal Pendidikan Islam menyusun Petunjuk Teknis Penulisan Soal Higher Order Thinking Skills (HOTS).
Tujuan Penyusunan Petunjuk Teknis
Petunjuk teknis ini disusun untuk:
- Memberikan pemahaman kepada guru madrasah tentang konsep penyusunan soal HOTS;
- Mengembangkan keterampilan guru madrasah untuk menyusun butir soal HOTS;
- Menjadi rujukan dalam penyusunan soal di madrasah.
Ruang Lingkup
Petunjuk teknis penyusunan soal Higher Order Thinking Skills (HOTS) terdiri atas konsep penilaian, penyusunan kisi-kisi, penyusunan soal Higher Order Thinking Skills (HOTS), dan teknik penulisan soal.
Sasaran
Petunjuk Teknis Penyusunan Soal Higher Order Thinking Skills (HOTS) ini ditujukan kepada:
- Guru madrasah;
- Kepala Madrasah;
- Pengawas Madrasah;
- Pengambil Kebijakan dalam penilaian pembelajaran madrasah