بسم الله Ùˆ الØمد لله
اللهم صلى على سيدنا Ù…Øمد Ùˆ على أله
Ùˆ صØبه أجمعين
Salam Sahabat Hanapi Bani.
Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke-34 akan digelar di Lampung pada 23-25 Desember 2021. Panitia muktamar juga sudah merampungkan tema apa yang diusung dalam muktamar tersebut.
Ketua Panitia Pelaksana Muktamar Ke-34 NU, Kiai Imam Azis, mengatakan tema yang dibawa adalah "Menuju Satu Abad NU: Membangun Kemandirian Warga untuk Perdamaian Dunia."
Menurutnya, tema tersebut sebagai refleksi jelang NU berusia 100 tahun. Saat ini, NU telah menginjak usia 95 tahun.
Imam mengatakan, NU saat ini sudah selesai membahas masalah kebangsaan. NU sudah sepakat terkait dasar negara yakni Pancasila dan UUD 1945.
Selain itu, kata dia, NU juga sudah selesai membahas hubungan negara dengan warganya.
“Bahkan menunjukkan hubungan yang cukup baik antara masyarakat sipil, NU ada di situ, dengan negara. Itu sudah tertata dengan sistem demokrasi yang berbasis pada kepribadian Indonesia, dan banyak lagi (keberhasilan NU),” ujar Imam dilansir dari NU Online, Jumat (5/11/2021).
Lebih lanjut, kemandirian warga NU di bidang ekonomi harus diberi perhatian khusus. Menurutnya, potensi ekonomi yang ada di warga NU belum sampai pada yang dicita-citakan.
“Mandiri itu kan berdaulat. Misalnya dari sisi ekonomi dan pengelolaan sumber daya yang ada. Kita sangat kaya tetapi belum berdaulat. Inilah yang harus refleksikan untuk ke depan,” katanya.
Imam kemudian menerangkan alasan ada kalimat perdamaian dunia dipilih menjadi tema muktamar. Menurutnya, perdamaian merupakan kebutuhan setiap manusia.
3. Muktamar NU diselenggarakan dengan syarat protokol kesehatan
Sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Kiai Said Aqil Sirajd mengatakan, musyawarah terbatas bersama Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Katib Aam PBNU KH Yahya Cholil Staquf, dan Sekretaris Jenderal PBNU H Ahmad Helmi Faishal Zaini, menyusul berbagai masukan dari sejumlah PWNU untuk melaksanakan muktamar tahun ini.
Muktamar NU diselenggarakan dengan catatan, seluruh kegiatan muktamar akan mematuhi protokol kesehatan, dan mendapatkan persetujuan Satgas COVID-19, baik di tingkat nasional maupun daerah.
Sementara, Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar dalam Khutbah Iftitahnya memohon maaf kepada seluruh pengurus NU di semua tingkatan dan warga Nahdliyin, atas keterlambatan PBNU dalam menjalankan agenda organisasi akibat pandemik COVID-19.
“Dengan tulus ikhlas, atas nama Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, saya mohon maaf sebesar-besarnya, kepada seluruh jajaran kepengurusan Nahdlatul Ulama di seluruh tingkatan, atas keterlambatan PBNU di masa pandemik COVID-19 ini dalam menjalankan organisasi, sehingga belum bisa menjalankan Muktamar ke-34 pada Oktober 2021 sebagaimana keputusan Konferensi Besar yang dilaksanakan pada 2020,” katanya.
Miftachul menjelaskan, Munas Alim Ulama dan Konbes NU yang saat ini dilaksanakan adalah sebagai bagian dari upaya untuk membuat keputusan yang pasti, tentang jadwal pelaksanaan Muktamar NU ke-34.
Selain itu, kata dia, penyelenggaraan Munas Alim Ulama dan Konbes NU 2021 dilaksanakan sebagai media bagi seluruh pengurus wilayah NU yang memiliki hak untuk hadir dan mengikuti pelaksanaan munas, serta untuk menyampaikan aspirasi dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) di wilayah masing-masing.
Satu tahun kurang satu bulan amanat Muktamar ke-33 telah terlewatkan, baik masa khidmat maupun programnya. Manakala belum ada yang tuntas, kata Miftachul, itu keterbatasan atau keteledoran dari pengurus.
“Kita sering mendengar kaidah yang berbunyi antara lain hanya karena dlarar (bahaya) yang belum jelas, belum nyata, akhirnya kita menarik dlarar yang nyata,” kata Pengasuh Pondok Pesantren Miftachussunnah, Surabaya, Jawa Timur itu.
Memberi manfa'at dunia dan akhirat.
Untuk mendapatkan pemberitahuan langsung mengenai artikel terbaru di facebook dari website ini silakan klik suka pada halaman kami HANAPI BANI
atau gabung Group kami;
Youtube ;(Klik DISINI)
WA 1 ; (Klik DISINI)
WA 2 ; (Klik DISINI)
WA 3 ; (Klik DISINI)
WA 4 ; (Klik DISINI)
WA 5 ; (Klik DISINI)
WA 6 ; (Klik DISINI)
WA 7 ; (Klik DISINI)
WA 8 ; (Klik DISINI)
Telegram ; (Klik DISINI)
Bip ; (Klik DISINI)