السلام عليكم و رحمة الله و بركاته
بسم الله و الحمد لله
اللهم صل و سلم على سيدنا محمد و على أله
و صحبه أجمعين
💥💥💥💥💥💥💥💥💥💥💥💥💥💥
Khutbah Jumat ini mengingatkan kita semua bahwa cakupan ibadah di dunia ini sangatlah luas. Berbagai amal atau aktivitas kita di dunia bisa bernilai ibadah, jika diniatkan dengan baik. Sehingga perlu ditata lagi niat kita agar semua aspek aktivitas dalam kehidupan sehari-hari bisa menjadi sebuah ibadah atau bernilai ibadah. Perlu dimulai dengan niat yang benar sehingga aktivitas kita selaras dengan misi hidup di dunia yakni beribadah kepada Allah swt.
Teks khutbah Jumat berikut ini berjudul "Khutbah Jumat: Jadikan Segala Aktivitas Bernilai Ibadah". Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon download berwarna merah di bagian bawah artikel ini. Semoga bermanfaat!
Khutbah I
الحَمْدُ لِلّٰهِ الْمَلِكِ الدَّيَّانِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانَ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَتَابِعِيْهِ عَلَى مَرِّ الزَّمَانِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمُنَـزَّهُ عَنِ الْجِسْمِيَّةِ وَالْجِهَةِ وَالزَّمَانِ وَالْمَكَانِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ كَانَ خُلُقُهُ الْقُرْآنَ أَمَّا بَعْدُ، عِبَادَ الرَّحْمٰنِ، فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ المَنَّانِ، الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ: وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ
Jamaah Jumat rahimakumullah,
Menjadi sebuah keniscayaan bagi kita selaku makhluk yang telah dikaruniai Allah nikmat yang tak bisa dihitung satu persatu, untuk senantiasa memanjatkan rasa syukur alhamdulillah. Di antara nikmat yang tengah kita nikmati adalah masih diberinya kesempatan kita untuk menghirup udara segar dunia sehingga kita bisa terus beribadah meningkatkan ketakwaan dan keimanan kepada-Nya. Keimanan dan ketakwaan ini penting sebagai modal kita dalam kehidupan dunia dan juga akhirat. Hal ini ditegaskan dalam QS Al-Baqarah ayat 197:
وَتَزَوَّدُوا۟ فَإِنَّ خَيْرَ ٱلزَّادِ ٱلتَّقْوَىٰ ۚ وَٱتَّقُونِ يَٰٓأُو۟لِى ٱلْأَلْبَٰبِ
Artinya: “Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal.”
Jamaah Jumat rahimakumullah,
Upaya untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah swt ini dapat diwujudkan dengan senantiasa menyadari bahwa Allah lah yang paling berkuasa atas hidup kita. Kita adalah makhluk lemah yang tidak ada kuasa di hadapan Allah. Semua sudah digariskan oleh Allah dan kita tinggal menjalankan tugas utama kita di dunia yakni beribadah atau menyembah Allah. Allah swt berfirman:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ
Artinya : “Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” (Ad Dzariyat: 56)
Jelas dan tegas, bahwa dalam ayat kita, manusia, harus sadar, tunduk, dan merendahkan diri kepada Allah swt. Kita harus menerima segala yang ditakdirkan Allah karena kita dijadikan atas kehendak-Nya dan diberi rezeki sesuai dengan apa yang telah Ia tentukan. Tak seorang pun yang dapat memberikan manfaat atau mendatangkan mudarat karena kesemuanya adalah dengan kehendak Allah swt. Ayat ini menguatkan perintah untuk senantiasa mengingat Allah swt dan memerintahkan kita agar beribadah kepada Allah swt.
Pertanyaannya, seperti apa bentuknya ibadah yang harus kita lakukan dalam rangka menyembah Allah swt? Apakah ibadah itu hanya dalam bentuk semisal shalat, haji dan sejenisnya? Atau adakah ibadah-ibadah lain yang bisa kita lakukan untuk mewujudkan ketaatan kita kepada Allah swt?.
Jamaah Jumat rahimakumullah,
Perlu kita ketahui, bahwa bentuk dan jenis ibadah sejatinya terbagi menjadi berbagai macam pembagian tergantung dari aspek apa kita menilainya. Namun secara umum, ibadah dibagi menjadi dua kategori yakni ibadah mahdhah dan ibadah ghairu mahdhah. Secara garis besar, ibadah mahdhah atau ibadah khusus adalah ibadah yang telah sudah ditetapkan oleh Allah, baik tata cara dan perincian-perinciannya seperti sifat, waktu, tempat dan lain sebagainya. Ibadah ini didasarkan pada dalil perintah yang ada dalam Al-Quran maupun hadits. Pelaksanaannya juga harus berpola kepada apa yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW dan bersifat suprarasional atau di luar jangkauan akal. Contoh ibadah mahdhah ini adalah seperti shalat, zakat, puasa, dan haji.
Selain ibadah mahdhah yang bersifat ritual dan berasaskan kepatuhan dan ketaatan, ada juga ibadah ibadah ghairu mahdhah yang tata cara dan perincian-perinciannya tidak ditetapkan dengan detail. Ibadah ghairu mahdhah dapat berbentuk seperti zikir, dakwah, sedekah, berbuat baik pada orang lain, tolong menolong dan lain sebagainya.
Dari penjelasan ini kita bisa menilai bahwa sebenarnya cakupan ibadah di dunia ini sangatlah luas. Berbagai amal atau aktivitas kita di dunia bisa bernilai ibadah jika diniatkan dengan baik. Sehingga niat menjadi hal yang penting dalam kita memulai dan melakukan segala aktivitas dalam kehidupan kita sehari-hari. Niat menjadi pijakan awal apakah aktivitas yang kita lakukan nanti akan bernilai ibadah atau tidak. Rasulullah bersabda dalam sebuah hadits riwayat Muttafaq alaih:
إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى
Artinya: “Sesungguhnya setiap amalan pastilah disertai dengan niat. Dan setiap pelaku amalan hanyalah mendapatkan apa yang ia niatkan.”
Jamaah Jumat rahimakumullah,
Oleh karena itu, pada kesempatan yang mulia ini, mari kita senantiasa menata niat dengan baik dalam menjalankan segala aktivitas kita di dunia ini agar senantiasa bisa memiliki nilai ibadah. Termasuk aktivitas kita mencari nafkah bagi keluarga harus diniatkan untuk ibadah. Jangan sampai kita bekerja hanya untuk mencari materi belaka sehingga lupa akan tugas utama kita yakni beribadah.
Kita perlu menyadari bahwa bukan perbuatan yang terlihat seperti ibadah akhirat saja yang bakal mendapatkan pahala dan dihitung sebagai ibadah. Namun banyak pekerjaan kita sehari-hari yang terlihat menjadi urusan dunia namun karena niat yang baik dalam menjalankannya, hal itu bisa menjadi ibadah dan beramal akhirat. Rasulullah bersabda:
كَمْ مِنْ عَمَلٍ يَتَصَوَّرُ بِصُوْرَة أعْمالِ الدّنْياَ وَيَصِيْرُ بِحُسْنِ النِيَّة مِن أَعْمَالِ الآخِرَة، كَمْ مِنْ عَمَلٍ يَتَصَوَّرُ بِصُوْرَة أعْمالِ الأخرة ثُمَّ يَصِيْر مِن أَعْمَالِ الدُّنْيَا بِسُوْءِ النِيَّة
Artinya: ”Banyak sekali amal perbuatan yang tergolong amal keduniaan, tapi karena didasari niat yang baik maka tergolong menjadi amal akhirat. Dan banyak sekali amal perbuatan tergolong amal akhirat, tapi ternyata ia tergolong amal dunia karena didasari niat yang buruk.”
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْأَنِ الْكَرِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْأَيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمِ، وَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ
Download Teks Khutbah Jumat: Jadikan Segala Aktivitas Bernilai Ibadah
Untuk mengunduh teks khotbah diatas silakan Sobat klik dibawah ini;
Demikian sedikit tulisan yang dapat kami sampaikan tentang "Khutbah Jumat: Jadikan Segala Aktivitas Bernilai Ibadah", semoga bermanfa'at.