بسم الله Ùˆ الØمد لله
اللهم صل Ùˆ سلم على سيدنا Ù…Øمد Ùˆ على أله
Ùˆ صØبه أجمعين
Salam Sahabat Hanapi Bani.
💥💥💥💥💥💥💥💥💥💥💥💥💥💥
اللهم صل Ùˆ سلم على سيدنا Ù…Øمد Ùˆ على أله
Ùˆ صØبه أجمعين
Salam Sahabat Hanapi Bani.
Abdul Mu'ti, yang baru saja dilantik sebagai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) dalam Kabinet Merah Putih, berencana untuk meninjau kembali sejumlah kebijakan pendidikan, termasuk kebijakan zonasi, Kurikulum Merdeka Belajar, dan ujian nasional. Salah satu isu yang akan dipertimbangkan adalah apakah ujian nasional (UN) akan diadakan kembali atau tidak. Menurut Abdul Mu'ti, setiap kebijakan pasti memunculkan pro dan kontra, sehingga kajian ulang menjadi penting untuk mencapai keputusan yang tepat.
"Kita akan menilai semuanya secara menyeluruh, tidak tergesa-gesa. Dalam beberapa waktu ke depan, saya akan meminta masukan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, penyelenggara pendidikan, serta masyarakat luas. Teman-teman wartawan dan masyarakat juga bisa menyampaikan aspirasi mereka," ujar Abdul Mu'ti dalam konferensi pers di Kantor Kemendikbudristek, Jakarta, Senin (21/10/2024).
Sebagai tokoh yang juga menjabat sebagai Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti menekankan bahwa ia ingin menjadi menteri yang banyak mendengar. Ia percaya bahwa mendengarkan berbagai sudut pandang akan menjadi referensi penting dalam merumuskan kebijakan pendidikan yang tepat.
"Selama ini saya sering memberikan ceramah, tapi ke depan saya akan lebih banyak mendengarkan," jelasnya.
Peninjauan Kurikulum Merdeka dan Ujian Nasional
Salah satu kebijakan yang ingin dikaji ulang oleh Abdul Mu'ti adalah Kurikulum Merdeka, yang meskipun baru diterapkan, sudah menuai berbagai tanggapan di masyarakat. Abdul menyebutkan bahwa tidak semua satuan pendidikan siap menjalankan kurikulum tersebut dengan baik, sehingga perlu dilakukan evaluasi lebih mendalam.
"Kita harus melihat secara cermat, tidak boleh terburu-buru dalam mengambil keputusan, terutama karena masih ada polemik di masyarakat terkait penerapan Kurikulum Merdeka," katanya.
Selain kurikulum, isu ujian nasional juga akan menjadi fokus kajian ulang. Abdul Mu'ti menyadari bahwa banyak perdebatan terkait ujian nasional, sehingga penting untuk mendengar pendapat para pakar, penyelenggara pendidikan, serta pengguna layanan pendidikan, termasuk siswa dan orang tua. Kajian ulang ini diharapkan dapat menghasilkan kebijakan yang lebih bijaksana dan sesuai dengan kebutuhan pendidikan nasional.
"Sama halnya dengan ujian nasional, zonasi, dan Kurikulum Merdeka, kita akan melihat semuanya dengan seksama. Kami akan sangat berhati-hati dalam membuat keputusan," tegasnya.
Aspirasi Masyarakat dan Program Pemerintah
Abdul Mu'ti juga menegaskan bahwa kebijakan pendidikan yang akan diambil harus sesuai dengan aspirasi masyarakat, sekaligus mendukung realisasi program kerja Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden dalam bidang pendidikan. Ia berkomitmen untuk membuat kebijakan yang bukan hanya menjawab kebutuhan pendidikan saat ini, tetapi juga sejalan dengan visi pemerintah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
"Yang paling penting, kebijakan yang kami buat harus bisa menjadi bagian dari aktualisasi dan realisasi program Bapak Presiden Prabowo dan Wakil Presiden," tutup Abdul Mu'ti.
Penjelasan Tambahan:
Abdul Mu'ti berkomitmen untuk melakukan pendekatan partisipatif dalam meninjau kembali kebijakan pendidikan. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah tidak hanya mendasarkan kebijakan pada perspektif internal saja, tetapi juga membuka ruang bagi masyarakat dan pihak-pihak terkait untuk terlibat dalam proses pengambilan keputusan. Langkah ini diharapkan dapat menciptakan sistem pendidikan yang lebih inklusif dan merespons kebutuhan berbagai kalangan.
Selain itu, pentingnya mengkaji ulang kebijakan seperti Kurikulum Merdeka dan ujian nasional mencerminkan upaya pemerintah dalam memastikan bahwa kebijakan pendidikan yang diimplementasikan tidak hanya bersifat formalitas, tetapi juga dapat diterapkan dengan baik di lapangan. Ini terutama penting mengingat tantangan-tantangan yang ada di sektor pendidikan, mulai dari kesiapan sekolah hingga perbedaan kondisi di berbagai daerah di Indonesia.
Polemik tentang ujian nasional, yang sebelumnya dihapus, juga masih menjadi perdebatan di kalangan masyarakat. Banyak yang mempertanyakan apakah ujian nasional akan kembali diberlakukan atau tidak. Namun, dengan pendekatan kajian mendalam yang dilakukan Abdul Mu'ti, diharapkan solusi yang diambil akan dapat mengakomodasi berbagai kepentingan, baik dari sisi akademis maupun sosial.
Cek tas dokumen / kotak penyimpanan / arsip koper / tempat berkas/Tas Travel Paspor Gadget Organizer Double Zipper Lock Waterproof dengan harga Rp48.500. Dapatkan di Shopee sekarang! https://s.shopee.co.id/2qCkEZuHJe?share_channel_code=1
Demikian yang dapat kami bagikan terkait "Mendikdasmen Abdul Mu'ti Akan Kaji Ulang Kurikulum Merdeka dan Ujian Nasional", semoga bermanfa'at.
Memberi manfa'at baik di dunia maupun di akhirat.
Menjadi asbab keridhaan Allaah kepada kami.
Untuk mendapatkan pemberitahuan langsung mengenai artikel terbaru di facebook dari website ini silakan klik suka pada halaman kami HANAPI BANI
atau gabung Group kami;
Youtube ;(Klik DISINI)
Instagram ; (Klik DISINI)
Telegram ; (Klik DISINI)
Bip ; (Klik DISINI)
Halaman FB (Klik DISINI)
WA 1 ; (Klik DISINI)
WA 2 ; (Klik DISINI)
WA 3 ; (Klik DISINI)
WA 4 ; (Klik DISINI)
WA 5 ; (Klik DISINI)
WA 6 ; (Klik DISINI)
WA 7 ; (Klik DISINI)
WA 8 ; (Klik DISINI)
WA 9 ; (Klik DISINI)
WA 10 ; (Klik DISINI)
WA 11 ; (Klik DISINI)
WA 12 ; (Klik DISINI)
WA 13 ; (Klik DISINI)
WA 14 ; (Klik DISINI)
WA 15 ; (Klik DISINI)
WA 16 ; (Klik DISINI)
Komunitas WA #1 ;(Klik DISINI)
Komunitas WA #2 ;(Klik DISINI)
Saluran WA tanpa Batas ; (Klik DISINI)