السلام عليكم Ùˆ رØمة الله Ùˆ بركاته
بسم الله Ùˆ الØمد لله
اللهم صل Ùˆ سلم على سيدنا Ù…Øمد Ùˆ على أله
Ùˆ صØبه أجمعين
Salam Sahabat Hanapi Bani.
💥💥💥💥💥💥💥💥💥💥💥💥💥💥
بسم الله Ùˆ الØمد لله
اللهم صل Ùˆ سلم على سيدنا Ù…Øمد Ùˆ على أله
Ùˆ صØبه أجمعين
Salam Sahabat Hanapi Bani.
Kirab
budaya dalam tradisi petik laut di daerah pesisir pantai merupakan rangkaian acara yang
biasanya diawali dengan prosesi
sesaji, miniatur perahu, dan kepala sapi.Kirab budaya ini diiringi dengan tarian tradisional dan musik
Jawa. Rute Karnaval Budaya biasanya dimulai dari Balai desa dan menuju ke dermaga. Tradisi menangkap ikan di laut adalah ritual atau upacara adat yang dilakukan oleh
nelayan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tradisi ini juga bertujuan untuk mendoakan keberuntungan dan keselamatan, serta memiliki rasa kasih sayang terhadap alam. beberapa hal yang
dilakukan dalam tradisi melaut di laut yang berada daerah Puger Wetan.
Petik laut ini menjadi
bagian dari acara bersih desa. Prosesinya diawali
dengan diadakan pementasan wayang kulit semalam
suntuk. Pada hari berikutnya masyarakat kembali berkumpul untuk
melaksanakan acara doa. bersama atau tahlil. Doa ini
dilakukan pada malam hari dan selanjutnya warga setempat menginap
di balai desa. Hingga keesokan
harinya upacara petik laut dilaksanakan. Prosesi dari upacara
ini adalah diawali dengan kirap yang dipimpin oleh dua orang tetuah adat. Disini ketua adat pertama memimpin
jalan sambil menggendong
sebuah wadah kuningan yang
berisi sirih, kapur, pinang dan susur sembari melempar
beras kuning di sepanjang jalan dengan
membaca sholawat. Sedangkan tetua adat kedua menggendong
seekor ayam yang disebut“iber-iber” dan dibelakangnya diikuti dengan masyarakat yang membawa perlengkapan sesaji. Hingga tiba di dermaga kemudian kepala
desa bersiap-siap pergi ketengah laut dan disana
dilakukan pelarungan berbagai sesaji yang dibawa tadi. Sesaji yang menjadi pelengkap
pada tradisi petik laut ini
terdiri dari:
1. Kepala Sapi
2.
Jenang Abang dan Jenang Putih
3.
Tujuh Jajanan
Pasar
4.
Pisang Raja
5. Tebu
Hitam
Sesaji
berikutnya adalah tebu hitam. Tebu hitam merupakan sebuah tanaman yangmengandung banyak air didalamnya. Tanaman ini tumbuh dengan subur
di beberapa wilayah dikecamatan Puger. Makna yang tedapaat
dalam tebu hitam
sendiri menggambarkan kehidupan
manusia. Dimana dari warnanya yang hitam namun
rasanyayang manis mengajarkan agar kita tidak melihat seseorang
hanya dari luarnya
saja. Apa yang dilihat oleh mata tidak selalu mewakili apa yang ada
didalamnya.
6.
Polo Pendem
( tumbuhan yang berbuah didalam
tanah)
7. Miniature Perahu
Miniatur
perahu merupakan atribut yang tidak kalah pentingnya dalam tradisi petik
laut. Miniatur perahu
dipilih karena merupakan alat tranportasi yang membantu
nelayan mencari
ikan. Sedangkan dalam tradisi ini miniature perahu digunakan menempatkan berbagai sesaji hingga nanti
dilarungkan ke tengah laut. Miniature perahuini
juga menjadi pembeda antara desa Puger Kulon dan Puger Wetan. Dimana dalam Puger Wetan, masyarakat
mengunaakan miniature perahu berbentuk jukung.
Jukung merupakan jenis perahu berukuran kecil yang digunakan masyarakat
Puger Wetan untuk mencari ikan. Sedangkan untuk Puger Kulon, masyarakatnya mengunakan miniature perahu berbentuk
sampan. Hal tersebut juga didasari oleh sebuah fakta dimana masyarakat Puger Kulon mayoritas menggunakan sampan untuk
melaut. Namun meskipun terdapat perbedaan, pelaksanaan petik laut tetap
dengan cara atau prosesi yangsama.
8. Bekakak
9.
Kluntung Waluh
10.
Kemanten
11.
Kinangan
Kinangan adalah sebutan bagi seperangkat perlengkapan untuk memakan sirih. Kinangan ini menjadi atribut pelengkap yang terdiri dari wadah yang berisikan sirih, kapur, pinang, gambir, dan susur.
12. Dhamar Kambang
Dhamar kambang
merupakan jenis penerangan yang terbuat dari kaca berbentuktabung yang diberi minyak
tanah dan dilengkapi dengan sumbu. Saat tradisi petik
laut berlangsung dhamar kambang ini dinyalakan disepanjang acara.
13. Peteteng
Peteteng merupakan suatu sebutan
bagi ayam yang dimasak hanya dengan dibakarlangsung
diatas api. Dalam proses pemasakan tersebut tidak menggunakan bumbu apapunyang dapat menambah cita rasa makanan
seperti pada umumnya.
14. Ketupat Lepet
Ketupat lepet merujuk pada sebuah makanan
khas yang ada saat hari raya idul fitri. Makanan yang satu ini memiliki bahan dasar beras
(
Bersumber dari Ibu mes istri dari bapak Agus selaku kerawat desa puger weta,
2024 )
PETIK LAUT ADALAH SEBUAH TRADISI YANG WAJIB DI LESTARIKAN OLEH WARGA
PESISIR PANTAI SELATAN, KARENA SEBAGAI WARISAN LELUHUR
Seperti
yang sudah dijabarkan sebelumnya, masyarakat menjadikan tradisi petik laut ini sebagai simbol tolak bala. Hal
tersebut telah menjadi kepercayaan seluruh masyarakat
Puger. Adanya kepercayaan ini tidak hanya didasari pemikiran abstrak semata,
namun diperkuat dengan terjadinya hal-hal
diluar nalar yang menimpa beberapa
nelayan di kecamatan Puger. Menurut pengakuan informan
beberapa waktu lalu seoarang nelayan yang sedang memancing ikan di pingir batu
karang tiba-tiba terjatuh. Nelayan
tersebut langsung tidak sadarkan diri, namun dari pengakuannya ia mengungkapkan bahwa setelah terjatuh ia bertemu dengan
sesosok wanita berpakaian tradisional. Sosok tersebut mengajak nelayan untuk ikut ke alamnya.
Disana ia melihat
sebuah bangunan besar dengan arsitektur yang megah. Namun anehnya
bangunan yang menyerupai istana
tersebut dapat berdiri dengan kokohnya didalam laut. Di waktu yang bersamaan keluarganelayan melaporkan bahwa nelayan
tersebut hilang. Karena
tidak menemukan titik
terang akhirnya keluarga nelayan
tersebut menganggap bahwa
nelayan itu hilang
terseret arus laut.
Namun setelah tiga hari kemudian
nelayan tersebut tiba-tiba
berada di depan rumahnya dengan keadaan selamat.
Menurut penuturanya ia diantar
oleh sebuah kereta kencana yang ditarik oleh kuda putih. Keluarga yang mendengar cerita nelayan tersebut
sangat terkejut. Secara
logika
Antar agama dan budaya yang memiliki hubungan yang sangat
erat. Keduanya tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Agama tidak akan tersebar
tanpa budaya dan budaya akan tersesat tanpa agama. Karena agama merupakan
tuntunan hidup bagi masyarakkat menuju kesejahteraan. Seperti halnya masyarakat
yang tinggal didaerah pesisir pantai memiliki cara panadang terhadap laut
sebagai mata pencaharian mereka. Oleh karena itu timbul suatu tanggapan
masyarakat terhadap sumber daya laut. Kemudian untuk menghormati kekuatan dari
sumber laut tersebut masyarakat menyatukan akal dan perasaan sebagai ucapan
rasa syukur terhadap laut melalui kirab laut dalam tradisi petik laut. Selain
sebagai ungkapan rasa syukur adanya penyelengaraan kirap budaya dalam tradisi
petik laut sebagai bentuk permohonan agar dilimpahkan hasil laut yang yang
lebih melimpah pada hari – hari berikutnya, juga sebagai bentuk permohonan
masyarakat pesisir kepada Yang Maha Kuasa agara terhindar malapetaka yang akan
ditimbulkan oleh laut, seperti sedikitnya perolehan hasil tangkapan laut
nelayan pesisir, tsunamai, banjir dan lain sebagainya.
Sebagian masyarakat
awam, masih ada yang meyakini dan percaya akan roh penghuni pantai selatan.
Sehingga timbul anggapan pada masyarakat pesisir ketika tidak mengadakan
upacara syukuran sebagai bentuk pesrsembahan pada roh penjaga laut, ia akan
marah dan tidak memberikan kemakmuran pada hasil tangkapan nelayan. Masyarakat nelayan
percaya, roh penjaga laut pasti memiliki sifat layaknya manusia. Artinya mereka
memiliki sifat-sifat yang baik dan negatif, yang mereka khawatikan akan menjadi
malapetaka bagi mereka yang melaut nanti dan juga bagi keselamatan serta
kesejahteraan masyarakat pesisir pada umumnya.
Anggapan masyarkat daerah pesisir pantai yaitu apa yang
dibangun oleh masyarakat pesisir yaitu “ alam akan merespon segala sesuatu yang
ada pada fikiran. Entah itu baik atau buruk, karena alam tau apa yang ada
difikiran manusia. Segala hal yang mendominasi fikiran manusia akan direspon
melalui situasi,lingkunga dan alam sekitarnya. Perayaan kirab budaya dalam
tradisi petik laut dilaksnakan setiap setahun sekali, hal itu disesuaikan
dengan sumber swadaya masyarakat setempat terutama nelayan sebagai pemasok dana
dalam penyelengaraan petik laut. Tidak ada yang tau pasti kapan awal diadakan
kirab budaya dalam tradisi petik laut ini. Karena yang masyarakat pesisir tau
tradisi ini sudah berlangsung sejak zaman nenek moyangnya terdahulu
Dalam
acara kirab budaya ini masyarakat puger berbondong – bondong untuk menciptakan
acara yang meriah, sebab acara ini dapat dikatakan acara pesta desa yang
dilangsungkan setiap satu tahun sekali, mulai dari orang tua, remaja yang
memeriahkan acara ini. Keunikan kirab budaya dalam tradisi petik laut di Puger
Wetan adalah Kepala desa selalu memakai pakaian yang unik setiap tahunnya, dan
selalu menaiki kuda dalam acara kirab budaya dalam tradisi petik laut. Kepala desa puger wetan yakni Bpk. Inwanullah
tidak menentukan tema dalam acara kirab budaya ini karna menurut beliau acara
ini bukan ajang fashion show yang di tampilkan melainkan hikmatnya sebuah acara
karna tujuannya adalah SELAMETAN DESA. meskipun
banyak yang pro dan kotra atas keputusan tersebut karna menurut sebagian
masyarakat jika acara kirab budaya ini tidak ditentukan temanya, acaranya akan
Nampak biasa, tapi warga desa Puger Wetan tetap Antuasias masyarakat desa dalam
acara ini.
Seperti
yang diterapkan pada indonesia yaitu BINEKA TUNGGAL IKA berbeda-beda tetapi
tetap satu jua, bagaimanapun pendapat yang telah disepakati tetap warga desa
puger wetan sangat senang dan antusias dalam acara ini. Ciri khas dalam petik
laut yaitu berupa sesaji yang terdiri dari hasil alam yang ada di kecamatan Puger, dan atribut
lain yang menjadi pelengkapnya. Wilayah Puger
yang berada di tanah Jawa, membuat tradisi yang dilakukan oleh masyarakat mengikuti tradisikejawen. Hal ini dapat
dilihat dari terlibatnya sesaji berupa hasil
alam dan atribut lain yang menjadi
simbol adat. Simbol adat ini tidak hanya
diletakkan sebagai pelengkap
semata, namun disamping itu juga mengandung pengharapan dari masyarakat yang melaksanakan tradisi
petik laut. Adanya tradisi unik yang melibatkan kebudayaan jawa dengan kehidupan
masyarakat pesisir ini seperti menjadi
sebuah simbol representasi. Oleh karena itu, peneliti berusaha
untuk mengulik lebih dalam tentang tradisi petik lautyang menjadi
simbol representasi hingga membentuk
sebuah identitas masyarakat Puger.
Tradisi
ini wajib dilaksanakan setiap
tahunnya pada tanggal 15 bulan suro pada penanggalan jawa. Masyarakat percaya bahwa dari adanya tradisi ini orang-
orang yang bekerja di laut
akandijauhkan dari segala marabahaya. Sebab seperti yang diketahui bersama, bahwa orang- orang yang bekerja di laut
ini tidak dapat memprediksi musibah apa yang akan menimpa
mereka saat berada di tengah laut. Dapat dikatakan jika keselamatan
mereka bergantungpada kondisi alam. Disamping itu, tradisi petik laut ini menjadi suatu sarana untuk mengungkapkan rasa syukur mereka
terhadap hasil laut yang
melimpah. Oleh karena itu,hingga saat ini tradisi petik laut terus dilaksanakan dan tetap eksis di era yang semakin
modern. Bahkan salah satu informan
mengungkapkan pelaksanaan petik laut yang sekarang lebih meriah
dibandingkan dengan zaman dahulu.
Dimana dulunya hanya dilaksanakan secara sederhana namun tetap sesuai dengan pakem yang ada. Akan tetapi pada masa
sekarang pelaksanaan upacara tersebut
lebih meriah menyesuaikan
dengan perkembangan zaman.
Saya
sebagai masyarakat daerah pesisir pantai sangant antusias sekali dengan acara
ini apalagi saya termsuk bagian dari acara tersebut, ikut serta meramaiakan
acara kirab budaya ini. Masyarakat
berbondong – bondong mempersiapkan acara dan lain sebagainya. Bentuk rasa
syukur yang dilangsungkan dalam kirab budaya ini adalah salah satu bentuk
tradisi yang harus dilestarikan dan tidak boleh di tinggalkan. Dari berbagai
pendapat yang sudah menjadi kontroversi pada tradisi ini kami masyrakat pesisir
pantai tetap melestarikan tradisi ini.
Biografi Penulis
ERVINA,S.Pd lahir pada
04 September 1990, Saya anak ke Empat dari Empat bersaudara, Saya adalah
seorang Guru dan saya mengajar sejak tahun 2009 sampai saat ini. Saya alumni
UNIVERSITAS ISLAM JEMBER pada tahun 2013. Saya juga aktif di desa Puger Wetan
sebagai Kader Pemberdayaan Manusia (KPM)
sejak tahun 2019 – saat ini. Saya juga pernah juara 2 dalam acara Mothercare
best Innovatioan program Jalin Matra di Malang
pada tahun 2019
Menjadi guru adalah
tujuan utama dalam hidupku dan saya belajar banyak hal setelah saya Menjadi ”GURU”
”Terimakasih guruku kau
telah memotivasiku untuk menjadi guru sepertimu”
===========
Memberi manfa'at baik di dunia maupun di akhirat.
Menjadi asbab keridhaan Allaah kepada kami.
Untuk mendapatkan pemberitahuan langsung mengenai artikel terbaru di facebook dari website ini silakan klik suka pada halaman kami HANAPI BANI
atau gabung Group kami;
Youtube ;(Klik DISINI)
Instagram ; (Klik DISINI)
Telegram ; (Klik DISINI)
Bip ; (Klik DISINI)
Halaman FB (Klik DISINI)
WA 1 ; (Klik DISINI)
WA 2 ; (Klik DISINI)
WA 3 ; (Klik DISINI)
WA 4 ; (Klik DISINI)
WA 5 ; (Klik DISINI)
WA 6 ; (Klik DISINI)
WA 7 ; (Klik DISINI)
WA 8 ; (Klik DISINI)
WA 9 ; (Klik DISINI)
WA 10 ; (Klik DISINI)
WA 11 ; (Klik DISINI)
WA 12 ; (Klik DISINI)
WA 13 ; (Klik DISINI)
WA 14 ; (Klik DISINI)
WA 15 ; (Klik DISINI)
WA 16 ; (Klik DISINI)
Komunitas WA #1 ;(Klik DISINI)
Komunitas WA #2 ;(Klik DISINI)
Saluran WA tanpa Batas ; (Klik DISINI)